BBM SUBSIDI: Batasan Berdasar Silinder Takkan Pengaruhi Penjualan Otomotif

KONSUMSI BBM -- Sebuah mobil mewah tengah diisi BBM bersubsidi di sebuah SPBU. Pemerintah berencana melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi melalui pengaturan berdasarkan kapasitas mesin atau cc mobil. (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Hidayat mengatakan adanya rencana pembatasan atau larangan menggunakan BBM bersubidi untuk mobil pribadi dengan kapasitas silender mesin yang diperkirakan akan ditujukan di atas 1.500-2.000 cc saat ini tengah dibahas. Menperin, Kamis (12/4/2012) mengatakan pengaturan akan disasarkan untuk jenis mobil pribadi yang jumlahnya bisa mencapai 50% dari total kendaraan yang beroperasi di dalam negeri.

“Private car kebanyakan itu yang mau kita atur. [Soal batasan berdasarkan kapasitas silinder mobil] baru mau dibicarakan. Sekitar 2.000 cc atau 1.500 cc,” kata Hidayat.

Seperti diketahui setelah rencana penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada April ini ditolak DPR, pemerintah mem persiapkan pembatasan konsumsi berdasarkan kapasitas silinder mesin mobil pribadi.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pengendalian BBM subsidi tetap di lakukan tahun ini untuk menjaga kuota BBM subsidi sebesar 40 juta kiloliter. Jika tidak dilakukan pengendalian, volume konsumsi BBM subsidi tahun ini bisa mencapai 46 juta–47 juta kiloliter. Menurutnya, aturan soal itu akan terbit dalam bentuk Peraturan Menteri ESDM sebagai tindak lanjut Per pres No.15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yang sudah lebih dulu terbit.

Sayangnya Evita enggan memerinci batasan cc mobil pribadi itu. Namun, sumber yang menghadiri rapat antarinstansi di Kementerian Koordinasi Perekonomian, Minggu malam lalu mengatakan pemerintah telah sepakat untuk melarang penggunaan BBM bersubsidi bagi mobil berkapasitas di atas 1.300 cc.