SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Bensin Habis di SPBU JIBI/Harian Jogja/Antara

Harianjogja.com, JAKARTA—Anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2013 kembali jebol. Anggaran ini diperkirakan akan mencapai Rp250 triliun atau naik Rp50 triliun dibandingkan pagu anggaran yang sebesar Rp200 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan pihaknya akan melaporkan terlebih dahulu ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelumnya membayarkan anggaran subsidi. Menurutnya ini prosedur pencairan anggaran di luar pagu yang sudah ditetapkan.

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

“Kan di pagu itu dibayarkan. Nah, kalau pelampauannya itu mesti diselesaikan tahun depan. Karena pelunasannya itu kan tergantung hasil audit BPK. Jadi dilaporkan dulu,” ungkap Anny Rabu (1/1/2014).

Ia menuturkan, pelunasan pembayaran anggaran bersubsidi dilakukan pada kuartal I tahun 2014. Sementara pembayaran akan melalui sisa kas negara pada tahun ini. “Pelunasannya tergantung dari audit BPK. Biasanya keluar pada triwulan I 2014,” ujarnya

Jebolnya anggaran subsidi BBM disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sementara dari sisi volume pemerintah berhasil menjaga di kisaran 46 juta kiloliter (KL). “Subsidi memang biasanya itu habis 100% dan sekarang anggarannya juga naik, karena ada pelemahan rupiah,” ujarnya.

Selain anggaran subsidi, akibat pelemahan rupiah juga membuat pembayaran bunga utang meningkat. Tercatat defisit anggaran pada tahun ini mencapai 2,41% atau di atas target APBN Perubahan 2013 yang sebesar 2,38%. “Utang pembayaran bunganya juga akan naik karena kurs, Itu juga akan dilunasi tahun depan,” kata Anny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya