SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO — Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) terus berupaya memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tingkat masyarakat meskipun pasokan BBM bersubsidi sempat dikurangi rata-rata 10% pada pekan lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Hiswana Migas Soloraya, Suwardi Hartono Putro, menyampaikan meski sepekan lalau pasokan BBM dikurangi, tetapi SPBU tidak ada yang mengalami kekosongan. “Ada yang sempat mengalami kekosongan, tapi satu dua jam berikutnya sudah bisa terkirim,” kata Suwardi kepada Solopos.com. Pengurangan pasokan yang merupakan upaya pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, kata dia, hanya berlaku sejak 19 November hingga 24 November.

Senin kemarin, kata dia, pasokan sudah kembali normal. Tapi dimungkinkan belum semua SPBU bisa dipenuhi permintaannya. Dalam sepekan ini dia berharap seluruh permintaan SPBU dalam kapasitas normal bisa dipenuhi.

Dari informasi yang dia terima, kuota subsidi BBM bersubsidi untuk akhir tahun ini memang mulai menipis. Maka, pihak SPBU pun mulai menggenjot stok BBM nonsubsidi. “Harapannya masyarakat tidak susah mendapatkan BBM. Kalaupun sudah tidak ada BBM subsidi, masih ada BBM nonsubsidi. Saat ini stok BBM nonsubsidi di setiap SPBU melimpah.”

Suwardi menambahkan SPBU terus berupaya mengimbau masyarakat untuk mengkonsumsi BBM nonsubsidi. Tapi, untuk membiasakan masyarakat mengkonsumsi BBM nonsubsidi juga tidak mudah. “Hanya sebatas imbauan saja. Tapi sejauh ini memang masih sulit. Kami punya tugas mengarahkan tapi tidak memaksa.”

Seperti diketahui sebelumnya, kuota BBM bersubsidi di wilayah Jateng DIY mulai menipis. Bahkan, tingkat konsumsi sudah mengalami over kuota 1% untuk premium dan 2% untuk solar. PT Pertamina pun terus meningkatkan pasokan BBM nonsubsidi.

Pengawas SPBU Lor Beteng, Danang Romi Wijaya, mengatakan pasokan BBM bersubsidi di SPBU Lor Beteng tetap normal. Bahkan stok BBM bersubsidi dan nonsubsidi tetap terjaga. Bahkan, beberapa hari ini terakhir konsumsi pertamax bertambah. Saat ini, konsumsi pertamax berkisar 400 liter hingga 500 liter per hari dari sebelumnya yang hanya 200 liter hingga 300 liter per hari. “Kalau konsumsi premium tetap 16.000 liter per hari,” kata Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya