SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA— Kementerian Pertanian melakukan reekspor 342 kontainer bawang putih yang tertahan di Terminal Peti Kemas Tanjung Perak, Surabaya.

Pelaksana Harian (PlH) Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yasid Taufik mengatakan kebijakan tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Untuk memasukkan barang, perusahaan harus memiliki IT (importir terdaftar) dan RIPH (rekomendasi impor produk hortikultura) serta surat persetujuan impor (SPI).

“Berdasarkan peraturan yang ada, kalau dokumennya tidak lengkap ya tidak boleh masuk karena berkaitan dengan keamanan pangan,” ujarnya, Kamis (14/3/2013).

Yasid menambahkan Permentan 60 tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura mengatur penyediaan pangan yang berkualitas baik.

Kontainer yang tidak memiliki kelengkapan surat, lanjutnya, harus direekspor karena berpotensi membawa penyakit.

Meski 342 kontainer tersebut bakal direekspor, hal tersebut tidak akan berimbas pada harga bawang yang sedang naik tahun ini.

Menurutnya, harga akan segera turun lantaran RIPH untuk bawang putih sudah keluar 6 Maret lalu.

“Dalam waktu singkat bawang impor akan tiba di Indonesia, mungkin ada yang sudah dalam perjalanan. Kebutuhan untuk memenuhi konsumsi sudah aman karena RIPH sudah keluar,” imbuhnya.

Direktur Pemasaran Domestik Ditjen PPHP Kementan Sri Kuntarsih menuturkan produk hortikultura yang masuk ke pelabuhan tanpa kelengkapan dokumen akan diberikan waktu 14 hari untuk melengkapinya.

Aturan tersebut  tertuang dalam Permentan 60 tahun 2012.  “Idealnya, sebelum RIPH dikeluarkan pemerintah, barangnya jangan masuk dulu,” ujarnya.

Sri menambahkan apabila perusahaan importir tidak mampu melengkapi dokumennya setelah diberi tenggat 14 hari,  akan dilakukan penolakan.

Pemerintah juga bisa melakukan tindakan pemusnahan atas barang-barang yang tidak memenuhi kelengkapan dokumen tersebut. (JIBI/nj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya