SOLOPOS.COM - Warsini, pedagang bumbon di Pasar Kota Klaten menunggu dagangan di lapaknya, Selasa (19/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Warsini, pedagang bumbon di Pasar Kota Klaten menunggu dagangan di lapaknya, Selasa (19/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN—Turunnya harga bawang merah maupun putih di pasaran justru mengakibatkan sebagian pedagang merugi. Pasalnya, pedagang membeli bawang dari tengkulak saat harganya masih tinggi.

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor

“Saat kulakan harganya masih mahal. Kalau harus diturunkan harganya, tentu pedagang rugi,” terang Warsini, pedagang bumbon di Pasar Kota Klaten saat ditemui wartawan di tempatnya berjualan, Selasa (19/3).
Warsini mengaku sudah mendengar informasi penurunan harga bawang tersebut melalui pemberitaan di televisi. Kendati harga sudah turun pada kisaran Rp45.000 hingga Rp50.000/kg, masih jarang pembeli yang mampir ke kiosnya. “Dulu harganya memang sempat mencapai Rp60.000/kg. Sekarang sudah turun, masih saja sepi. Kebanyakan warga yang datang hanya bertanya soal harga, setelah itu dia pergi tak kembali,” tandas warga Desa Kwaren, Kecamatan Ngawen ini.
Hartini, pedagang bumbon lainnya mengatakan penurunan harga bawang merah sudah terjadi sejak dua hari terakhir. Sementara penurunan harga bawang putih baru terjadi sejak Selasa. Penurunan harga bawang merah dan putih itu berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000/kg tergantung jenisnya. Hartini berharap harga bawang merah maupun putih bisa berangsur normal atau pada kisaran Rp30.000/kg. Dia mengakui sejak harga bawang merangkak naik, lapaknya cenderung sepi pembeli. “Percuma harga tinggi kalau sepi pembeli. Lebih baik harga normal tetapi pembeli ramai kembali,” ujar warga Plosoarum, Desa Sekarsuli, Klaten Utara ini.

Beberapa warga yang mampir ke kiosnya juga tidak membeli bawang dalam jumlah banyak. Mereka lebih berhemat dengan membeli bawang secukupnya. “Yang biasa beli 5 kg, sejak harga naik, cuma mau beli 1 kg. Kalau harga masih tinggi, uang Rp100.000 seperti tidak ada artinya. Kalau untuk beli bawang paling cuma dapat bawang merah dan putih masing-masing 1 kg,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya