SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pengukuhan batik sebagai warisan pusaka dunia atau World Heritage dari Indonesia oleh UNESCO yang rencananya akan diresmikan pada Jumat (2/10) mendatang, ikut mendongkrak penjualan batik sejumlah pengrajin atau pengusaha batik di Kota Solo.

Hal tersebut diakui Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Solo, Alpha Fabela ketika dikonfirmasi Espos, Selasa (29/9).

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Rata-rata penjualan batik di beberapa pengusaha di Kampoeng Batik Laweyan pascalebaran kali ini memang meningkat cukup signifikan. Minimal peningkatannya sekitar 200% dibanding hari-hari biasa. Dan tidak dipungkiri, adanya rencana pengukuhan batik sebagai World Heritage dari Indonesia oleh UNESCO yang akan diresmikan pada Jumat (2/10) nanti, ikut mendongkrak meningkatnya penjualan batik di kawasan Kampoeng Batik Laweyan,” ungkap Alpha.

Alpha menuturkan ada beberapa pengrajin atau pengusaha batik di kawasan tersebut telah menerima pesanan seragam batik dalam jumlah yang cukup banyak, yang sedianya akan dikenakan pada saat pengukuhan batik oleh UNESCO tersebut.

Pesanan bahkan datang dari pelanggan yang berasal dari luar Kota Solo.

“Memang ada pelanggan yang memesan seragam batik dalam jumlah yang cukup banyak. Kemungkinan seragam batik tersebut akan dikenakan para karyawan di lingkungan perkantoran tempat mereka bekerja,” kata Alpha.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya