SOLOPOS.COM - Jonru Ginting di Masjid Ibadurahman, kompleks Goro Assalam, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (3/2/2017). (Facebook/Jonru Ginting)

Meski batal ceramah di Masjid Raya Al Falah Sragen, Jonru Ginting telah mengisi acara di Masjid Goro Assalam.

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melarang Jonru Ginting berceramah di Masjid Raya Al Falah demi terjaganya kondusivitas kehidupan bermasyarakat di Bumi Sukowati. Namun, acaranya di Masjid Goro Assalam telah digelar.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Jonru diundang sebagai pembicara Pelatihan Masjid Cyber Army dan Jadilah Pembela Agama Allah di Masjid Raya Al Falah Sragen, Jumat (3/2/2017). Bupati mengambil keputusan untuk melarang Jonru berceramah di Masjid Raya Al Falah setelah berkoordinasi dengan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Abdullah Affandi dan Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Sragen Ma’ruf Islamuddin di ruang kerjanya, Jumat (3/2/2017) pagi.

“Alhamdulillah setelah kedua pimpinan ormas Islam itu kami undang untuk duduk bersama, sudah ada kesepakatan bahwa Ustaz Jonru tidak jadi mengisi pengajian di Masjid Al Falah. Kalau mau menggelar kegiatan di tempat lain, sumonggo. Kalau kegiatan itu diselenggarakan di lingkungan ormas sendiri, kami persilakan. Itu tanggung jawab teman-teman panitia,” ujar Bupati saat ditemui wartawan di kantornya.

Bupati menilai sosok Jonru banyak mengundang kontroversi. Ceramah dia melalui media massa atau media sosial, kata Yuni, kerap menjadi sorotan banyak pihak. Menurutnya, beberapa daerah juga sudah menolak kehadiran Jonru.

Pada Kamis (2/2/2017) malam, Bupati Sragen sudah berkoordinasi dengan Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso. Kegiatan pelatihan itu ternyata tidak mengantongi izin dari kepolisian.

“Masjid Raya Al Falah itu milik pemerintah. Saya sendiri ditunjuk sebagai penasihat di kepengurusan takmir masjid. Mestinya panitia bisa berkonsultasi dahulu kalau ingin menggelar acara yang bisa mengundang kontroversi seperti ini,” terang Bupati.

Bupati mengakui kegiatan pelatihan yang menghadirkan Jonru ditentang sejumlah pihak, seperti PC GP Ansor Sragen dan Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto. “Untuk menjaga kondusivitas, setelah berkoordinasi dengan pimpinan dua ormas besar yakni PD Muhammadiyah dan PCNU Sragen, saya meminta takmir masjid untuk membatalkan kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Al falah itu. Itu saja. Tidak ada alasan lain,” papar Bupati.

Dalam akun Facebooknya, Jonru juga menyampaikan pembatalan acara di Sragen tersebut. Dia kemudian mengisi sebuah acara di Masjid Ibadurahman yang berlokasi di Kompleks Goro Assalam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Menurutnya, acara tersebut digelar dadakan dengan difasilitasi seorang pengusaha.

“Seorang pengusaha muslim dari Solo, bernama Pak Herman, secara spontan menawarkan diri untuk memindahkan lokasi acara ke masjid Ibadurahman, Goro Assalam, Solo. Alhamdulillah, acara tadi sudah berlangsung dengan sukses. Peserta yang hadir sekitar 50 orang. Ini adalah jumlah yang cukup luar biasa untuk acara dadakan yang persiapannya hanya sekitar 2 jam,” tulisnya di akun Facebook, Jumat malam.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Takmir Masjid Al Falah Sutarno mengatakan kepastian pembatalan acara yang menghadirkan Jonru sebagai pembicara itu didapat pada pukul 10.00 WIB.

“Semalam [Kamis malam] Bu Bupati memang sempat menghubungi panitia untuk meminta acara dibatalkan. Tadi [kemarin] pagi, panitia juga berkoordinasi dengan Kapolres dan Ketua DPRD di Gedung DPRD. Keputusannya, acara itu dibatalkan. Tapi, Ustaz Jonru tetap dijadwalkan hadir untuk mengisi ceramah di Gedung PD Muhammadiyah nanti malam,” terang Sutarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya