SOLOPOS.COM - Ivana Yoan, kakak dari AGH, menceritakan seputar kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap David yang juga menyeret AGH, belum lama ini. (Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab).

Solopos.com, SOLO–Pacar Mario Dandy Satriyo, AGH, 15, membeberkan kronologi lengkap sejak sebelum, saat, hingga setelah penganiayaan brutal terhadap David, 17, yang dilakukan Mario Dandy terjadi pada Senin (20/2/2023) malam.

Penganiayaan terjadi di depan rumah teman David berinisial R di Kompleks Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Akibat penganiayaan itu David koma hingga kini.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Kronologi versi AGH itu disampaikan kakaknya, Ivana Yoan melalui akun Youtube Najwa Shihab.

Latar Belakang Pertemuan dengan David

Dikutip dari akun Youtube itu, Senin (6/3/2023), perempuan yang biasa disapa Yian itu menceritakan pertemuan AGH, Mario Dandy, dan Shane Lukas dengan David semula bertujuan mengembalikan kartu pelajar David.

Kartu pelajar David bisa ada pada AGH karena sebelumnya keduanya bertukar kartu pelajar. AGH sudah lama ingin mengembalikan kartu pelajar David jauh sebelum peristiwa penganiayaan.

“Pengembalian [kartu pelajar kepada David] sudah direncanakan jauh sebelum kejadian ini [penganiayaan oleh Mario Dandy] terjadi,” kata Yoan.

Dia melanjutkan pengembalian kartu pelajar itu tidak direncanakan AGH sebelumnya. Yoan menyebut pengembalian kartu pelajar pada hari itu terlaksana karena Mario Dandy yang memintanya.

Saat itu setahu AGH, Mario Dandy juga ingin menyelesaikan soal perbuatan tidak menyenangkan yang diduga dilakukan David kepada AGH dulu.

“Saat bertemu dengan MDS [Mario Dandy Satriyo] awalnya tidak ada rencana untuk menghampiri kediaman D [David]. Karena sebenarnya mereka hanya ingin ketemu dan pergi bareng aja waktu itu. Pada saat itu AGH baru ingat bahwa kartu pelajar D [David] ada di dia. Sehingga, MDS menyuruh AGH menge-chat D apakah memungkinkan mengembalikan kartu pelajar D,” ulas Yoan.

 

Kronologi Pertemuan dengan David

Dia melanjutkan awalnya Mario Dandy menyuruh AGH menemui David di Senayan. Kemudian komunikasi antara AGH dengan David terjadi melalui pesan singkat.

Mario Dandy menyuruh AGH bilang kepada David sedang bersama kakaknya agar David bersedia menemui. Kemudian, David bertanya bukankah kakak AGH sudah tidak ada di Jakarta.

Selanjutnya, Mario Dandy menyuruh AGH membalas dengan mengatakan kakak yang bersama dengannya adakah kakak sepupu.

“AGH di sini merasa tidak nyaman bertemu dengan D [David] dengan posisi di mana AGH dipaksa berbohong terkait keberadaan dia sedang bersama siapa,” imbuh Yoan.

Dia mengklaim adiknya saat itu berusaha menunda atau mencegah terjadinya pertemuan dengan David dengan pulang terlebih dahulu untuk ganti pakaian dan pergi ke mal untuk treatment di Bintaro bersama Mario Dandy.

Saat sedang treatment itu AGH baru ingat kartu pelajar David yang ingin dikembalikan hari itu ada di dalam tasnya di rumah. Ketika itu baterai telepon seluler (ponsel) AGH tak mencukupi untuk dioperasikan.

Kemudian AGH meminta Mario Dandy memesan layanan antar barang untuk mengambil kartu pelajar David yang tertinggal di rumah AGH.

“Saat menunggu kartu pelajar D diantarkan, MDS [Mario Dandy Satriyo] menjemput temannya yang inisialnya adalah S [Shane Lukas]. Ternyata sebelumnya MDS dan S mempunyai pembicaraan sendiri [pertemuan di mana Shane memprovokasi Mario Dandy sehingga Mario Dandy membulatkan tekad untuk menganiaya David.

S ini berkata kepada MDS, ‘wah parah sih. Kalau gue jadi elu gue enggak terima. Pukulin aja! Parah tuh.” Dan ini juga sudah dikonfirmasi melalui berita acara pemeriksaan yang telah dilewati sebelumnya,” sambung Yoan.

Yoan menyebut hari itu merupakan kali pertama adiknya bertemu Shane Lukas. Saat AGH bertemu dengan Shane tidak ada pembahasan terkait rencana Mario Dandy memberi pelajaran kepada David.

Setelah kartu pelajar David yang diantarkan melalui layanan antar barang diterima, Mario Dandy, AGH, dan Shane berangkat ke rumah David di Lebakbulus.

Lalu David memberi tahu AGH tidak sedang di rumah, tetapi ada di rumah temannya, R, di Pesanggrahan. Selanjutnya Mario Dandy, AGH, dan Shane Lukas berangkat ke Pesanggrahan.

Menurut Yoan, selama perjalanan tidak ada pembicaraan tentang rencana penganiayaan atau sejenisnya. AGH hanya ingin mengembalikan kartu pelajar dan setahu dia Mario Dandy ingin menemui David untuk berbicara baik-baik dengan David.

 

Detik-detik Pertemuan dengan Dandy

“Sesampainya di rumah [rumah R], TKP [tempat kejadian perkara], sebelum turun dari mobil, AGH sempat mengingatkan [kepada Mario Dandy], ‘nanti baik-baik ya nyelesinnya [terkait perbuatan tidak menyenangkan yang diduga dilakukan David kepada AGH],” ulas Yoan.

Setelah itu ketiga turun dari mobil menuju rumah R. Mereka sempat menunggu di trotoar depan rumah R. Orang pertama yang masuk ke area rumah R adalah Mario Dandy kemudian diikuti Shane Lukas lalu diikuti AGH.

Sesampainya di area rumah R, Mario Dandy dan Shane Lukas berusaha membuka teralis di belakang garasi. Lantaran tidak berhasil, mereka menunggu di teras rumah R.

Saat di teras itu Mario Dandy meminjam HP milik AGH untuk mengirim voice note dan mengirimkannya kepada David. Voice note itu berisi suara Mario Dandy yang intinya meminta David turun dan menemuinya. Dengan demikian David mengetahui saat itu AGH sedang bersama Mario Dandy.

Yoan menyebut terjadi beberapa percakapan antara Mario Dandy dengan David, tetapi David tak kunjung turun untuk menemui Mario Dandy.

“[Obrolan melalui voice note] awalnya dilakukan MDS secara baik-baik. Namun, ada beberapa VN [voice note] yang akhirnya membuat intonasi MDS [semakin meninggi. Contohnya kata-kata seperti, ‘lu yang turun atau gue yang naik’, sehingga akhirnya D ini turun [menemui Mario Dandy],” ucap Yoan.



Setelah itu pertemuan antara mereka terjadi. AGH lalu menyerahkan kartu pelajar David kepada David.

 

Detik-detik Penganiayaan

Kemudian Mario Dandy memberi isyarat dengan tangan agar AGH menjauh dari area halaman rumah R dengan alasan Mario Dandy ingin ngobrol baik-baik dengan David.

“Awalnya obrolan mereka memang baik-baik. Dan ini dikonfirmasi oleh AGH,” ulas Yoan.

Kemudian AGH mengambil minum di mobil yang sebelumnya mereka tumpangi. Setelah AGH balik lagi ke halaman rumah R, David sudah dalam posisi push up. Ternyata Mario Dandy saat itu menyuruh David push up.

Setelah beberapa saat David push up ada petugas satpam yang sedang berpatroli menghampiri mereka. Petugas satpam tersebut lalu bertanya ada apa.

Mario Dandy menjawab dirinya sedang melakukan cash on delivery (COD). Lalu petugas satpam bertanya lagi apakah sudah bertemu dengan orang yang ingin ditemui.

Mario Dandy menjawab sudah bertemu dengan menyebut orang yang rumahnya ada mobil berwarna merah di kompleks tersebut.



Petugas satpam itu lalu pergi. Lalu Mario Dandy menyuruh David melanjutkan push up dan meminta Shane Lukas merekam David yang sedang push up menggunakan HP Mario Dandy.

Sampai akhirnya penganiayaan terjadi. Shane Lukas merekam semua peristiwa itu.

Lalu Shane Lukas mengoper HP yang dipegangnya kepada AGH karena saat itu Shane Lukas ingin menghampiri David.

Yoan menyebut saat itu AGH spontan menerima HP yang diserahkan Shane Lukas karena syok.

 

Peristiwa Setelah Penganiayaan

“Yang banyak disinggung [publik] ada suara [di video rekaman aksi penganiayaan] adalah suara seperti tawa. Sebenarnya tidak ada yang tertawa di situ dari pihak AGH. AGH sama sekali tidak tertawa dan sama sekali menunjukkan ekspresi senang. Malah sebaliknya dia takut, makanya dia mengalihkan pandangan saat itu [ketika penganiayaan terjadi],” lanjut Yoan.

Saat detik-detik akhir ibu R, yakni N, berteriak ‘woi’. Lalu AGH tersadar dari syok yang membuatnya membeku atau fress dan langsung mematikan HP yang dipegangnya.

Terkait isu swafoto yang dilakukan AGH setelah penganiayaan terjadi, Yoan mewakili AGH membantahnya.



Yoan menyebut saat itu AGH berupaya menolong David dengan memangku kepala David dan tangan kiri AGH memegang tangan David.

“Dalam posisi itu AGH membisikkan ke David untuk tenang dan mengatur napas,” kata Yoan.

Tak berselang lama datang empat petugas satpam dan menginterogasi Mario Dandy dan Shane Lukas. AGH diminta masuk ke mobil.

Tak lama setelah itu polisi dari Polsek setempat datang lalu membawa mereka ke Polsek.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya