SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Tegucigalpa (Solopos.com) – Banyaknya kasus penembakan gelap yang dilakukan oleh orang yang naik motor bersepeda motor membuat para pejabat penegak hukum di Ibukota Honduras, Tegucigalpa, puyeng. Sebagai upaya untuk mencegah hal itu terjadi, mereka pun mengeluarkan peraturan baru yang cukup unik yaitu orang tidak boleh naik motor berboncengan!

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Parlemen di negara Amerika Tengah itu, Rabu (7/12/2011) malam waktu setempat menyetujui peraturan baru tersebut, yang melarang orang membonceng sepeda motor. Para pembunuh misterius yang berboncengan sepeda motor telah melakukan aksi pembunuhan terhadap sejumlah orang terkenal di Honduras, termasuk penembakan hingga tewas wartawan Luz Marina Paz dan mantan menteri keamanan pemerintah Alfredo Landaverde pekan ini.

“Mengingat situasi keamanan saat ini, kami percaya jawaban yang tepat ialah hanya satu orang pada satu kesempatan yang diperkenankan mengendarai sepeda motor,” kata Menteri Keamanan Popeyo Bonilla di depan parlemen.

Pemungutan suara yang tak biasa itu dilakukan atas permintaan Presiden Porfirio Lobo yang sedang berjuang mengurangi angka kejahatan di Honduras, yang telah menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia.

Hingga akhir 2011, Honduras memiliki angka pembunuhan paling tinggi di dunia yaitu 86 per 100.000 warga, kata lembaga pengawas kekerasan yang didukung PBB di Tegucigalpa. Rata-rata telah terjadi 20 pembunuhan per hari pada 2011, 85 persen di antaranya disebabkan oleh penembakan.

Honduras telah menjadi tempat persinggahan kokain dari Amerika Selatan menuju Amerika Serikat. Gerombolan narkotika memiliki senjata yang lebih baik dibandingkan dengan polisi, dan memiliki uang untuk menyogok penegak hukum serta politisi. Menurut laporan Komite Perlindungan Wartawan Internasional (ICPJ) di New York tahun 2010, terlihat adanya “pola kekebalan hukum yang mengejutkan” di Honduras sebagaimana diperlihatkan oleh “ketidakmampuan atau ketidaksediaan” pemerintah untuk melakukan tindakan nyata guna menyelidiki kejahatan dan menangkap pelakunya.

JIBI/SOLOPOS/Ant/AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya