SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WASHINGTON--Amerika Serikat (AS) memberi sinyal mengenai rencana memberi bantuan yang lebih besar kepada pemberontak Suriah. Sementara, Turki bersama Arab Saudi dan Qatar dilaporkan telah mendirikan markas rahasia untuk menyalurkan bantuan militer dan komunikasi untuk pemberontak Suriah.

Menurut sumber terpercaya Reuters di Teluk, Jumat (27/7/2012), penyaluran bantuan itu dilakukan dari sebuah kota dekat perbatasan. Laporan mengenai gerakan rahasia kekuatan Timur Tengah untuk menggulingkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad ini menggarisbawahi sejauh mana kekuatan Barat berusaha menghindari keterlibatan militer di Suriah.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Orang-orang Turki yang melakukan pengendalian militer. Turki adalah koordinator/fasilitator utama,” kata sumber yang berbasis di Doha tersebut.

“Amerika sangat lepas tangan untuk urusan ini, Intelijen AS bekerja melalui perantara. Perantara tersebut yang mengontrol akses ke senjata dan jalur-jalurnya,” imbuh sumber yang tak bersedia disebut identitasnya itu.

Disebutkan, markas rahasia itu berada di Adana, sebuah kota di Turki selatan sekitar 100 km dari perbatasan Suriah. Markas ini didirikan setelah Wakil Menlu Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Abdullah al-Saud, mengunjungi Turki dan memintanya.

Turki disebutnya menyukai gagasan mengenai markas di Adana, untuk mempermudah pengawasan operasi. Adana juga merupakan rumah bagi Incirlik, sebuah markas angkatan udara besar gabungan Turki-AS, yang digunakan Washington di masa lalu untuk operasi pengintaian dan logistik militer.

Tak jelas, apakah pusat operasi anti-Suriah yang disebut dengan kode “saraf pusat” itu terletak di dalam Incirlik atau di Adana. Qatar yang merupakan negara kaya di Teluk berperan penting dalam memasok senjata kepada pemberontak Libya, disebut juga berperan penting dalam mengarahkan operasi di Adana.

Seorang pejabat kementerian luar negeri Saudi tidak bisa segera dihubungi untuk mengomentari masalah ini. Beberapa waktu lalu, Ankara juga secara resmi menolak tudingan pigaknya telah memasok senjata bagi pemberontak Suriah.

“Semua senjata berasal dari Rusia. Alasan utama mengapa mereka (pemberontak Suriah) dilatih menggunakan senjata-senjata Rusia adalah karena Amerika tak ingin mengotori tangan mereka. Semua senjata berasal dari pasar gelap atau dari tentara Suriah,” papar sumber itu lebih lanjut.

Dari Washington, seorang orang dekat Obama menyebutnya telah mempunyai rancangan resolusi mengenai wewenang lebih besar dalam pemberian bantuan rahasia kepada pemberontak Suriah, namun masih menghindari pemberian bantuan senjata. Pekan lalu, Menlu Hillary Clinton mengisyaratkan, Washington berencana meningkatkan bantuan pada para pemberontak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya