SOLOPOS.COM - pocari

PEMILIHAN POS SEHAT -- Warga memadati sekitar panggung saat acara hiburan yang menjadi selingan acara Pemilihan Pos Sehat Pocari Sweat di alun-alun Sragen, Minggu (30/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com) – Sebagai bentuk kepedulian untuk menekan angka kematian pasien demam
berdarah dengue (DBD) di Jateng, manajemen PT Amerta Indah Otsuka, produsen minuman isotonik Pocari Sweat menggelar pemilihan kader Pos Sehat Pocari Sweat untuk 19 desa di Kecamatan Karangmalang dan Gondang, Sragen. Acara digelar di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (30/10/2011).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Proses pemilihan kader Pos Sehat Pocari Sweat juga diramaikan dengan kegiatan lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa taman kanak-kanak (TK) dari berbagai daerah. Selain itu manajemen PT Amerta Indah Otsuka juga menyediakan hadiah bernilai puluhan juta rupiah bagi masyarakat yang membeli produk Pocari Sweat.

Kegiatan yang digelar bekerja sama dengan SOLOPro, event organizer dari Grup SOLOPOS dibuka langsung Wakil Bupati (Wabup) Daryanto. Wabup memberikan apresiasi kepada manajemen Pocari Sweat yang memilih Sragen menjadi kabupaten kedua setelah Boyolali dalam program pemilihan kader Pos Sehat Pocari Sweat. Dia mendukung kegiatan yang digelar manajemen Pocari Sweat untuk menekan kasus DBD di Jateng, khususnya di Sragen.

“Data statistik menyebut, tiga orang meninggal dunia per hari karena penyakit DBD. Faktor utama antisipasi penyakit ini adalah menciptakan sanitasi yang sehat. Dengan adanya kader Pos Sehat Pocari Sweat di dua kecamatan kasus DBD diharapkan bisa ditepis menjadi 0%,” tegas Daryanto.

LOMBA MEWARNAI -- Ratusan anak dengan bersemangat mengikuti acara lomba mewarnai yang digelar sebagai salah satu rangkaian acara Pemilihan Pos Sehat Pocari Sweat. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Head Of Marketing Pocari Sweat PT Amerta Indah Otsuka, R Suhendar, saat dijumpai Espos, mengungkapkan Pos Sehat Pocari Sweat erupakan bentuk dukungan PT Amerta Indah Otsuka kepada pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya DBD dan bagaimana cara penanggulangannya. Data dari Kementerian Kesehatan menyebut lebih dari
150.000 penderita DBD sepanjang 2010. Angka kematian akibat DBD itu, kata dia, mencapai 1% dan jumlah penderita tersebut, atau sekitar 1.300 orang. “Artinya ada lebih dari tiga orang meninggal dunia akibat DBD per hari. Hal ini tidak perlu terjadi bila masyarakat sadar tentang bahaya DBD,” tambahnya.

Menurut dia, banyak penderita DBD yang kurang mengetahui bahaya dehidrasi yang disebabkan karena kekurangan cairan. Pocari Sweat, sambung dia, menjadi minuman yang tepat untuk mengatasi dehidrasi ini karena komposisinya mirip dengan cairan tubuh dan diserap 2 hingga 3 kali lebih cepat dari air biasa. “Harapan kami kasus DBD bisa 0% dengan
bantuan kader Pos Sehat Pocari Sweat dari 19 desa itu,” pungkasnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya