SOLOPOS.COM - Suasana di salah satu kantor cabang Bank Syariah Bukopin. Bank Syariah Bukopin membidik pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan masing-masing sekitar 40% pada tahun ini. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Suasana di salah satu kantor cabang Bank Syariah Bukopin. Bank Syariah Bukopin membidik pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan masing-masing sekitar 40% pada tahun ini. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Suasana di salah satu kantor cabang Bank Syariah Bukopin. Bank Syariah Bukopin membidik pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan masing-masing sekitar 40% pada tahun ini. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

SAMARINDA – Bank Syariah Bukopin membidik pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan masing-masing sekitar 40% pada tahun ini, seiring upaya perusahaan memperluas jaringan dan meningkatkan layanan kepada nasabah.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB) Riyanto mengatakan meski kondisi politik akan sedikit memanas, tetapi melihat situasi dan kondisi perekonomian nasional sekarang ini, pertumbuhan pada 2013 diperkirakan bakal lebih baik lagi, atau setidaknya minimal sama dengan 2012.

Dia menilai ini karena kondisi di Eropa dan Amerika menunjukkan pemulihan yang positif yang ini berdampak ke dalam negeri. Kondisi ekonomi dan sektor keuangan di Indonesia dinilai memiliki blessing, mengingat banyak investor luar menjadikan Indonesia sebagai alternatif tujuan investasi.

Riyanto menegaskan pihaknya menargetkan kinerja pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BSB pada 2013 bertumbuh masing-masing sekitar 40%, atau setidaknya minimal sama dengan 2012. “Untuk laba bersih, kami targetkan meningkat di atas 40%, dari perolehan tahun lalu. Kami akan agresif dan lebih berperan aktif dalam mengelola potensi yang ada, seperti potensi di lingkungan Persyerikatan Muhammadiyah dengan menawarkan produk yang beragam,” kata Riyanto.

Hingga akhir 2012 (unaudited), BSB mengklaim membukukan peningkatan DPK yang signifikan sebesar 24,04%, menjadi Rp2,851 triliun dibandingkan dengan periode yang sama 2011 yaitu Rp2,292 triliun. Adapun pembiayaan, sepanjang 2012 BSB menyalurkan Rp2,631 triliun, naik 37,23% dibandingkan dengan periode yang sama 2011 yaitu Rp1,917 triliun. Pada tahun lalu, BSB mencetak laba bersih sebesar Rp26,309 miliar, meningkat 74,18% dibandingkan dengan periode yang sama 2011. Sementara itu, total aset sebesar Rp3,620 triliun dengan posisi CAR sebesar 13,09%.

Riyanto menuturkan sekitar 64% pembiayaan yang disalurkan BSB ditujukan untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), atau porsinya sudah lebih dari 20%. Khusus di Kalimantan Timur (Kaltim), tukas Riyanto, persentase penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM ini bahkan mencapai sekitar 80%. “Sasaran di cabang dalam penyaluran pembiayaan diarahkan ke segmen yang menjadi andalan di daerah tersebut. Seperti di Kaltim, bisnis andalannya adalah batu bara, sehingga kami masuk ke sektor pendukung industri batu bara seperti alat transportasi, usaha/jasa pendukungnya. Semua cabang kami memiliki fokus bisnis yang berbeda-beda, tergantung bisnis unggulan daerah masing-masing.”

Pimpinan Cabang BSB Samarinda Teguh Suryadi menambahkan kinerja pembiayaan dan DPK BSB di daerah ini berkembang seiring dengan pertumbuhan industri perbankan nasional. Saat ini, BSB mampu mencatat pembiayaan dan DPK masing-masing lebih dari Rp100 miliar di wilayah Samarinda. “Kami masuk ke bisnis yang mendukung sektor batu bara seperti pengadaan mobil/armada transportasi untuk tambang dan jasa lainnya. Kami melihat tren di industri batu bara mulai membaik,” tukas Teguh.

Terkait ekspansi jaringan, Riyanto menegaskan pembukaan kantor cabang dan cabang pembantu pada tahun ini akan dilanjutkan untuk mendukung target pertumbuhan bisnis perusahaan. Selain mengandaljan layanan distribusi channel, BSB akan membuka setidaknya 5 unit kantor cabang baru dan sekitar 15 unit hingga 20 unit kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia pada 2013. Beberapa kota yang dibidik untuk ekspansi jaringan tersebut yakni Pekan Baru, Lampung, Yogyakarta, Semarang, Malang, selain Jakarta.

Dia mengakui tantangan bank syariah saat ini adalah sumber daya manusia yang benar-benar memahami perbankan syariah, dan permodalan khususnya terkait regulasi yang baru dari Bank Indonesia.

“Selain perluasan jaringan, kami juga memiliki program promosi yakni Berkah IB Siaga Berhadiah yang akan kami launching pada bulan depan, serta memperkuat komunitas dan terus meningkatkan layanan,” papar Riyanto.

Terkait business gathering dengan AUM, Riyanto menambahkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan silaturahmi dan sinergi dengan stakeholder, selain mengenalkan produk dan layanan jasa BSB.

Dia menilai cukup banyak produk dan jasa yang dimiliki BSB, tetapi belum begitu dikenal di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah, khususnya yang ada di Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya