SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wordpress.com)

Ilustrasi (wordpress.com)

JOGJA-Ditengah persaingan perbankan yang kian ketat, pertumbuhan kredit BPR DIY mengalami perkembangan yang baik. Pertumbuhannya pembiayaannya mencapai 17% dibandingkan bulan September lalu.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Data BI terakhir, Oktober lalu, pertumbuhan kredit mencapai 17,40 persen. Pembiayaannya sekitar Rp2,5 triliun dari total BPR yang ada,” papar Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DIY Teddy Alamsyah di kantornya, Selasa (4/12/2012).

Total BPR di provinsi ini jumlahnya mencapai 64 bank yang terdiri dan syariah dan konvensional. Pesatnya pertumbuhan BPR di DIY menurut Teddy memang belum signifikan untuk saat ini. Namun, pertumbuhan kredit tersebut meningkat cukup baik.

“Kami optimis hingga akhir tahun nanti akan tumbuh mencapai 20 persen,” katanya.

Sementara itu, sampai saat ini industri BPR DIY masih membidik sektor riil dan UMKM. Sektor mikro ini masih menjadi lahan yang cukup potensial yang digarap BPR DIY. Perkembangan sektor ini masih terus tumbuh dengan baik. Namun, tak dipungkiri persaingan semakin pesat. Tak hanya dari sesama BPR, tetapi juga dengan perbankan umum.

Teddy mengatakan persaingan di sektor UMKM dan UKM antara BPR dan bank umum makin pelik. Peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) baru-baru ini tentang penyaluran kredit mikro oleh perbankan umum wajib menyalurkan setidaknya 20% untuk pembiayaan sektor ini, diakuinya cukup berpengaruh terhadap industri BPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya