SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Setelah mendapat laporan dari Bupati Teluk Wondama, Alberth Torey saat mengunjungi lokasi banjir bandang di Kota Wasior, Papua Barat, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat.

Perpanjangan masa darurat itu selama dua pekan. “Maka saya telah instruksikan untuk tanggap darurat, yang semula berakhir 18 Oktober diperpanjang dua pekan lagi,” ujar Presiden kepada warga Kota Wasior,

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

SBY juga mengatakan pemerintah telah mempersiapkan rencana induk.
Tujuan rencana induk ini setelah bencana selesai, pemerintah melakukan pembangunan fasilitas kesehatan, sekolah, pasar dan lain-lain.

“Pada masa rehab dan rekon, perlu hunian sementara atau sekolah sementara. Keadaannya diharapkan lebih baik, sambil melakukan pembangunan daerah,” katanya.

Hari ini SBY meninjau langsung kondisi Wasior yang 80 persen porak poranda. Dalam peninjauan itu, SBY memerintahkan panglima TNI supaya menambah dua batalyon untuk mengevakuasi korban-korban. Dia juga memeinta menteri PU supaya menambahkan alat berat untuk bisa menyingkirkan kayu-kayu dan batu-batu besar yang terbawa sampai kota.

Senin 4 Oktober lalu, Kecamatan Wasior, Kab Teluk Wondama diterjang air bah yang menyebabkan seluruh sarana infrastruktur di Wasior luluh lantak, termasuk lapangan udara. Ribuan warga diungsikan ke Manokwari. Sejumlah bantuan pun dikirim.

Bupati Teluk Wondama, Albert H Torey, mengungkapkan data korban banjir hingga kini ada 150 orang meninggal, 123 orang hilang, 128 orang luka berat dan 660 orang luka ringan.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya