SOLOPOS.COM - TRANSPORTASI DARURAT -- Warga menumpang sebuah truk yang dijadikan alat transportasi darurat untuk menembus banjir di kawasan Bang Phlat di Bangkok, Thailand, Selasa (25/10). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Bangkok (Solopos.com) – Pemerintah Thailand mengumumkan pemberlakuan libur selama lima hari untuk memberikan kesempatan warga mengungsi akibat banjir yang makin parah di Ibukota Bangkok. Kabinet, Selasa (25/10/2011), menyepakati libur dari tanggal 27-31 Oktober bagi wilayah Bangkok dan 20 provinsi lain yang mengalami banjir terparah dalam 50 tahun ini.

TRANSPORTASI DARURAT -- Warga menumpang sebuah truk yang dijadikan alat transportasi darurat untuk menembus banjir di kawasan Bang Phlat di Bangkok, Thailand, Selasa (25/10). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Banjir besar tersebut telah memaksa tujuh kawasan industri di Provinsi Ayutthaya, Nonthaburi dan Pathum Thani yang berbatasan dengan Bangkok ditutup. Penutupan ini menimbulkan kerugian hingga senilai puluhan triliun rupiah serta mengganggu pasokan bagi industri dan membuat setidaknya 650.000 buruh tak bisa bekerja.

Kabinet juga mengumumkan anggaran khusus sebesar 325 miliar baht atau Rp 93,2 triliun untuk rehabilitasi pascabanjir. Sebagian besar dana itu akan dialokasikan bagi usaha kecil dan menengah serta pengusaha pribadi. “Jika mereka bisa segera pulih, ini akan membantu mendorong lagi perekonomian,” ujar Menteri Keuangan Thirachai Phuvanatnaranubala.

Banjir yang terjadi sejak Juli lalu ini telah menewaskan setidaknya 366 orang dan mengacaukan kehidupan hampir 2,5 juta penduduk. Sebanyak 113.000 warga terpaksa mengungsi dan 720.000 orang lainnya membutuhkan pertolongan medis.

Saat ini upaya pihak berwenang memompa air keluar dari kawasan Bangkok terganggu oleh tingginya permukaan air Sungai Chao Phraya yang membelah kota itu. Kondisi membuat risiko meluasnya banjir hingga ke pusat kota yang vital makin tinggi, apalagi jika hujan deras kembali turun saat air sedang pasang.

Bandara Don Muang, bekas bandara utama Bangkok yang kini menjadi bandara kedua, ditutup mulai sore ini karena penumpang dan awak penerbangan terhambat banjir. Bandara ini rencananya kembali dibuka 1 November mendatang. Banjir tidak secara langsung mengganggu operasi di bandara utama Suvarnabhumi yang letaknya lebih tinggi. Namun Thai Airways International Pcl, pengelola bandara, menyatakan adanya kemungkinan pengurangan operasi penerbangan karena masalah penyediaan sumber daya manusia.

Pejabat Bank of Thailand menyatakan belum ada keputusan apakah bank dan pasar uang akan ikut tutup selama libur darurat itu. Bank sentra Thailand dan Jepang hari ini juga menyatakan tengah memikirkan mekanisme penyediaan dana dalam mata uang baht yang didukung pemerintah Jepang untuk membantu perusahaan-perusahaan Jepang yang terganggu banjir ini. Bank sentral Thailand juga menyatakan tengah membicarakan hal serupa dengan pemerintah negara lain.

Banyak perusahaan Jepang yang memiliki pusat produksi regional di Thailand seperti Toyota Motor Corp , Sony Corp and Nikon Corp yang terpaksa menutup pabrik-pabrik mereka akibat banjir.

bas/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya