BANJIR JAKARTA : PLN Bantah Ada Sabotase Listrik Pompa Waduk Pluit

Banjir Jakarta kali ini sempat diwarnai isu sabotase listrik yang membuat pompa air di Waduk Pluit tak berfungsi. PLN membantahnya.

Solopos.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membantah sengaja memutus aliran listrik ke pompa penyedot air di Waduk Pluit yang membuatnya tak bisa berfungsi.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan perusahaan hanya memutus aliran ke pompa Waduk Pluit selama dua jam. Hal itu dilakuukan untuk mengalihkan aliran ke transmisi yang tidak terkena banjir.

“Ada beberapa jalur transmisi listrik menuju pompa Waduk Pluit yang terendam banjir. Kami putus dulu alirannya selama dua jam dan memindahkannya ke jalur yang aman,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Sofyan Basir menuturkan tiga unit gardu distribusi listrik untuk pompa Waduk Pluit itu termasuk ke dalam 17 gardu distribusi yang ada di satu gardu induk. Karena itu, gardu di Pluit ikut padam saat PLN memutus aliran listrik ke gardu induk tersebut dan melakukan pengalihan aliran.

Menurutnya, PLN akan melakukan pemadaman listrik saat terjadi banjir untuk menjamin keselamatan masyarakat. Dia pun meminta pemerintah daerah melakukan pengecekan hingga ke bawah untuk memastikan pemadaman listrik yang dilakukan perseroan.

“Pemadaman yang di Pluit itu hanya dua jam, makanya harus sama-sama periksa ke tingkat bawah,” ujarnya.

PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sendiri masih memadamkan aliran listrik di 381 gardu distribusi yang meliputi wilayah Tanjung Priuk, Menteng, Teluk Naga, Cikupa, Cempaka Putih, Marunda, Cengkareng, Bandengan, Kebon Jeruk, Jatinegara, Bintaro, dan Cikokol.