Banjir di Medan jebol bangunan sekolah dan hanyutkan rumah

Medan (Solopos.com)–Tidak hanya merendam ruang kelas, terjangan banjir yang melanda Kota Medan, juga merubuhkan pagar bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 di Komplek Perumahan Pamen, Padang Bulan, Medan. Proses belajar belajar terpaksa dihentikan karena ruang kelas masih penuh lumpur hingga Sabtu, (2/4/2011) siang.

Meski tetap hadir ke sekolah, puluhan siswa hanya membersihkan lumpur sisa banjir di dalam kelas. Sebagian siswa terlibat mengangkut buku paket dari  ruang perpustakaan untuk dijemur. Hampir 50 persen peralatan belajar mengajar yang ada, mengalami kerusakan dan tidak terpakai lagi, termasuk ratusan buku paket dan alat-alat praktikum siswa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Padang Bulan, B. Simarmata mengatakan, ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa pada Jumat (1/4/2011) pagi. Selain merusak peralatan sekolah, terjangan banjir juga merubuhkan pagar sekolah pada bagian samping.

“Karena lumpurnya terlalu tebal, kami  minta bantuan Pemko Medan untuk mengerahkan mobil pemadam untuk membersihkan ruang kelas,” kata Simarmata.

Sementara tidak jauh dari bagunan sekolah, tiga rumah warga yang berdiri di bantaran Sungai Babura, hanyut terseret arus banjir. Derasnya tekanan air bahkan menyeret satu unit rumah hingga 30 meter. Sementara dua rumah lainnya ambruk tersapu banjir dan hanya menyisakan bagian atap.

Hingga Sabtu siang, ratusan korban banjir masih menempati sejumlah titik pengungsian. warga tidak berani pulang ke rumah karena takut banjir susulan. Sementara pengungsi lain memilih tinggal di lingkungan mesjid, gereja dan rumah-rumah penduduk karena rumahnya masih tergenang banjir di atas lutut orang dewasa.

(dtc/tiw)