SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Pemerintah menyatakan kebutuhan dana pembangunan pabrik-pabrik gula (PG) baru diperkirakan mencapai sebesar Rp 24,3 triliun. Pembangunan pabrik gula tersebut dalam rangka revitalisasi industri gula nasional.

Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam konferensi pers Program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II bidang perekonomian, di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (28/1).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

“Sudah ada 32 investor yang berminat  yang membangun pabrik gula dan kebun tebu dengan total investasi Rp 24,3 triliun,” ujar Hidayat.

Menurut dia, pembangunan pabrik tebu tersebut akan tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timut (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat (Kalbar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Merauke, dan Papua dengan luas lahan sekitar 500 ribu hektar.

“Diharapkan pabrik gula itu bisa memanfaatkan teknologi proses terkini,” kata dia.

Hidayat memaparkan, dana sebanyak itu diperkirakan bisa membangun 10-25 unit pabrik dengan total kapasitas giling yang diperkirakan 163.000 ton per hari. “Sebagian besar Investasi dilakukan oleh investor dalam negeri. Tapi ada dua investor dari China,” ungkapnya.

Hidayat mengaku telah dua kali melakukan pertemuan dengan para calon investor di Kementerian Kordinator Perekonomian. Dalam pertemuan tersebut para calon investor tersebut meminta sejumlah kemudahan kepada pemerintah untuk dapat segera merealisasikan rencana tersebut.

Beberapa bantuan yang diharapkan yaitu penyediaan lahan perkebunan tebu,  pembangunan infrastruktur fisik dan pendukungnya,  mengawal perijinan supaya prosesnya bisa dipercepat, meminta insentif berupa subsidi bunga atau keringanan pembiayaan.

“Mereka juga minta penghapusan atau keringan PPH dan tax allowance,” ungkap dia.

Hidayat menyatakan pembangunan pabrik raw sugar itu dilakukan untuk menekan impor raw sugar di dalam negeri yang mencapai 95 persen. “Ini dilakukan untuk mendukung swasembada gula yang diharapkan bisa tercapai pada tahun 2014,” kata dia.

Selain membangun pabrik gula baru, pihaknya juga akan melakukan revitalisasi mesin-mesin tua yang masih digunakan di pabrik-pabrik gula.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya