SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Manajemen PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adisoemarmo akan berupaya menekan angka kerugian biaya operasional sebesar Rp4 miliar hingga Rp 5 miliar pada 2013.

General Manager (GM) PT AP I Bandara Adisoemarmo Abdullah Usman, mengatakan 2012 lalu manajemen masih merugi Rp18 miliar. Angka kerugian ini belum berkurang dari angka kerugian di 2011 yang juga berada di kisaran Rp18 miliar.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI

“Sebenarnya 2012 kemarin kami berharap bisa menekan kerugian ke angka Rp14 miliar atau Rp15 miliar. Tapi ternyata beban kami di 2012 sangat berat. Salah satunya untuk pembebasan lahan yang akan menjadi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP),” kata Abdullah, saat ditemui wartawan di Solo Paragon Hotel&Residences, Kamis (17/1/2013).

Dia mengatakan, untuk pembebasan lahan KKOP itu manajemen bandara harus mengeluarkan anggaran Rp3 miliar hingga Rp4 miliar. Lantaran tingkat kerugian di PT Angkasa Pura I masih cukup tinggi, lanjut Abdullah, maka di tahun 2013 ini pihaknya tidak mengalokasikan anggaran untuk investasi.

“Tahun ini kami tidak ada investasi. Hanya melaksanakan mandatori dari regulasi. Di antaranya, pembangunan gedung untuk kantor pemadam kebakaran, pergantian lampu di ujung runway, perluasan air landing system,” ujar dia. Dan di tahun ini pula, PT Angkasa Pura I Bandara Adisoemarmo siap melakukan pemagaran KKOP, jika proses pembebasan tanahnya kelar. Untuk merealisasikan seluruh program mandatori itu, rencananya butuh biaya sekitar Rp20 miliar.

Sebelumnya, Bandara Adi Soemarmo juga berencana membangun VIP Lounge dan Commercial Important People (CIP) Lounge. Tapi, kata dia, pembangunan VIP Lounge itu masih digodok pemerintah daerah dan pembangunan CIP juga masih dibahas oleh pelaksananya, PT Blue Sky.

Mengenai kerugian operasional di bandara, menurut Usman juga disebabkan karena investasi gedung yang cukup besar. Jika bandara dibangun di bekas yang lama, ada kemungkinan manajemen bisa meraup untung. Tapi, pelayanan kepada penumpang tidak maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya