Bangkok–Kelompok Baju Merah antipemerintah Thailand Selasa (30/3) menolak tawaran perdana menteri untuk melakukan perundingan lagi, dan mengatakan pembicaraan-pembicaraan telah gagal karena dia tidak memenuhi batas waktu 15 hari yang ditentukan untuk menyerukan penyelenggaraan pemilu.
Para pemimpin protes itu telah mengadakan dua putaran perundingan dengan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva sejak Minggu, namun tampaknya hanya sedikit mencapai kemajuan ke arah berakhirnya aksi massa di Bangkok yang telah berlangsung beberapa pekan itu.
Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI
“Perundingan-perundingan telah sepenuhnya gagal dan sudah berakhir. Tidak perlu ada pembicaraan lagi, segala sesuatunya telah selesai,” kata seorang pemimpin Baju Merah, Jatuporn Prompan, kepada para wartawan.
elama perundingan-perundingan yang berlangsung Senin malam, Abhisit menawarkan kepada Jatuporn dan dua wakil Baju Merah lainnya satu kesepakatan kompromi.
Dia mengatakan bersedia untuk menyerukan pelaksanaan pemilu baru pada akhir tahun ini, setahun lebih cepat dari yang dijadwalkan.
“Kami perlu 15 hari, sementara itu pemerintah memerlukan sembilan bulan,” kata Jatuporn, setelah kedua pihak berpisah tanpa adanya perjanjian.
ant/fid