Bahan Baku Naik, Perajin Turunkan Produksi Kue Keranjang

Pekerja tengah menyelesaikan produksi kue keranjang di Sudiroprajan, Jebres, Solo, Senin (28/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Kenaikan harga bahan baku membuat para perajin kue keranjang di kawasan Sudiroprajan, Jebres, Solo menurunkan kapasitas produksinya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perajin kue keranjang Dua Naga Mas di Kampung Balong, Sangkrah, Pasar Kliwon, Susana, 70, mengatakan ia cukup kesulitan mematok harga jual karena harga bahan baku melonjak drastis dari tahun lalu.

Harga beras ketan misalnya, naik Rp4.000/kg dari harga Rp8.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Sementara harga gula pasir juga naik Rp1.000/kg dari harga Rp10.000/kg menjadi Rp11.000/kg.

“Tahun ini, kami mematok harga kue keranjang Rp20.000/kg. Kue buatan kami itu tidak menggunakan bahan pengawet dan pemanis buatan,” ujarnya saat ditemui wartawan di kediamannya, awal pekan kemarin.

Saat ini, ia memasak kue keranjang untuk pesanan dari Solo dan Jogja. Menurut perkiraannya, kue keranjang itu akan diproduksi hingga perayaan Imlek berakhir. Pasalnya, rangkaian acara Imlek cukup panjang dan kue keranjang memang menjadi sajian khas Tahun Baru China itu. Ia memperkirakan akan mengolah 1.000 kg bahan baku hingga perayaan itu berakhir.

Sementara itu, perajin kue keranjang Mini di kawasan Sangkrah, Pasar Kliwon Adri Wiryo Setyono, 71, mengatakan harga bahan baku memang melonjak tajam. Selain itu, beras ketan impor dari Thailand juga sulit didapatkan di pasaran.

Kualitas beras ketan impor dari Thailand ini memang lebih baik dari beras lokal. Beruntung, pihaknya sudah menyetok cukup banyak beras ketan sebelum memproduksi kue keranjang. “Sudah mahal, stok di pasaran kosong. Tahun lalu harganya masih Rp7.500/kg sekarang sudah mencapai Rp14.000/kg. Karena stoknya langka, saya mencampur beras impor dan beras lokal,” terangnya.

Andri mengatakan harga kue keranjang Mini yang ia jual Rp27.000/kg-Rp28.000/kg. Satu kilogram kue keranjang berisi dari empat bungkus dan susunan piramida. Ia juga mengaku kapasitas produksi tahun ini menurun sekitar 30% dari tahun lalu.