SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. JIBI/Bisnis)

Bahan bakar minyak, warga mulai beralih Pertalite setelah pemberlakuan larangan beli premium dengan jeriken.

Solopos.com, SOLO–Sebagian masyarakat mulai beralih menggunakan pertalite seiring dengan akan diberlakukannya larangan membeli premium menggunakan jeriken awal pekan depan. Oleh karena itu, omzet pertalite stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pun meningkat.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Pengawas SPBU Manahan, Catur Husodo, mengatakan sebelum akhirnya ada kesepakatan larangan membeli premium menggunakan jeriken diperketat, masyarakat, yakni pengecer maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah ada yang beralih menggunakan pertalite. Hal ini mengingat disparitas harga premium dan pertalite sangat kecil, yakni Rp350/liter.

“Sebelum adanya kebijakan larangan membeli premium menggunakan jeriken, sudah banyak masyarakat yang beralih membeli pertalite dan pertamax. Oleh karena itu, omzet pertalite terus naik, saat ini mencapai 5 KL/hari,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (11/8/2016).

Pengawas SPBU Bhayangkara, Maryanto, mengungkapkan sudah tidak melayani penjualan premium dengan jeriken sejak 20 Juli. Menurut dia, masyarakat tidak ada gejolak karena disparitas harga yang kecil.

“Masyarakat menerima kebijakan yang ada dan tidak ada masalah. Saat ini sudah tidak ada lagi yang membeli premiu menggunakan jeriken. Bahkan omzet pertelite naik dari biasanya 3 KL menjadi 5 KL sedangkan premium hanya 12 KL dari biasanya 16 KL,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya