SOLOPOS.COM - Produk Bright gas dalam kemasan tabung 12 Kg (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Bahan bakar gas, elpiji 5,5 kg untuk masyarakat yang tinggal di hunian vertikal.

Solopos.com, SOLO–Elpiji 5,5 kilogram (kg) yang menurut rencana diluncurkan PT Pertamina pada 1 Oktober adalah Bright Gas yang dikemas dalam ukuran lebih kecil. Memiliki berat total tujuh kilogram, elpiji kali pertama akan dipasarkan di Jakarta dan sekitarnya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

External Relations Manager PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, Roberth M.V. Dumatubun, mengatakan sebelumnya Pertamina telah memiliki produk elpiji 6 kg. Namun ia mengatakan elpiji 5,5 kg dan 6 kg berbeda karena elpiji 6 kg ini memiliki kemasan tabung biru. Menurut dia, peluncuran elpiji 5,5 kg ini merupakan untuk memberikan pilihan kepada masyarakat.

“Bright Gas 12 kg maupun yang 5,5 kg ini memiliki sasaran pasar yang sama, yakni untuk kalangan menengah atas. Tidak hanya untuk rumah tangga tapi juga konsumen yang tinggal di apartemen atau eksklusif,” ungkap Roberth kepada Solopos.com, Senin (21/9/2015).

Menurut dia, untuk konsumen yang tinggal dihunian vertikal agak sulit untuk membawa elpiji yang memiliki berat 12 kg, apalagi yang tinggal sendirian. Oleh karena itu, elpiji 5,5 kg yang dijual seharga Rp80.000 di Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dirasa mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Apalagi Bright Gas ini memiliki layanan yang lebih baik dan bisa delivery order.

Peluncuran produk baru ini tidak bertujuan untuk mengurangi migrasi konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg. Apalagi tidak ada aturan yang mengikat mengenai pemanfaatan gas melon. Pihaknya pun hanya bisa mengimbau masyarakat mampu untuk tetap mengkonsumsi elpiji nonsubsidi. Namun, dia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan produk baru tersebut dijual di Jateng-DIY beserta harganya karena belum ada keputusan dari kantor pusat.

Dia mengatakan meski elpiji 6 kg sudah dipasarkan sejak lama tapi penjualannya masih sangat minim karena masyarakat lebih memilih untuk membeli elpiji 3 kg atau 12 kg. Oleh karena itu, penjualan tidak terlalu besar, bahkan di Jateng-DIY tidak banyak yang mengetahui ada elpiji yang dijual setengah dari harga elpiji 12 kg ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya