SOLOPOS.COM - Sutiyoso (Ist)

Badan Intelijen Indonesia (BIN) dinilai membutuhkan dana besar untuk memenuhi kebutuhan kerja yang perlu ditingkatkan.

Solopos.com, JAKARTA-Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso menyebut anggaran BIN ke depan sebaiknya senilai Rp10 triliun. Anggaran sebesar itu untuk memenuhi kebutuhan kerja-kerja yang memang perlu ditingkatkan.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Ini dikatakan Sutiyoso saat mengkonfirmasi pertanyaan usai rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

“Mereka mintanya ideal. Ya ideal saya segitu (Rp10 triliun). Anggaran kita bisa dilihat lagi seperti apa kesehatan, pendidikan juga tidak bisa kita abaikan,” tutur Sutiyoso seperti dilansir detikcom.

Pencalonan Sutiyoso baru saja disetujui DPR. Usai nanti dilantik jadi Kepala BIN, dia memprioritaskan soal pengawalan Pilkada serentak 2015. Peningkatan personel intelijen BIN perlu ditingkatkan.

“Kekuatan BIN sangat jauh dari kebutuhan, apalagi menghadapi Pilkada serentak itu, 269 maka anda bisa bayangkan kalau 10 persen saja kacau, maka 27 Kabupaten/Kota menjadi masalah. Itu tidak boleh terjadi,” kata mantan Ketua Umum PKPI ini.

Terpisah, Ketua DPR Setya Novanto menyatakan BIN bisa memberikan evaluasi terkait kebutuhan lembaganya. Nantinya, usulan anggaran bisa diajukan BIN ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan Kementerian Keuangan.

“Untuk itu, masalah anggaran bisa menjadi evaluasi di BIN agar proses diajukan ke pihak terkait yaitu Bappenas dan Kemenkeu, dan akhirnya diproses melalui DPR,” kata Novanto di Gedung DPR.

Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya, dihubungi terpisah, menyatakan nominal Rp10 triliun itu merupakan keinginan Sutiyoso sendiri. Sutiyoso sendiri tidak menyebut angka itu saat pemaparan visi dan misinya sebagai calon Kepala BIN di Komisi I DPR. Anggaran untuk BIN pada 2015 adalah sekitar Rp 2,5 triliun.

“Itu keinginan beliau dalam rangka mendukung tugas dan fungsi BIN ke depan dalam menghadapi ancaman terhadap NKRI ke depan,” tutur Tantowi.

Soetiyoso sendiri, saat di Istana Kepresidenan pada Kamis (2/7/2015) kemarin mengaku dirinya diberi tugas oleh Presiden Jokowi untuk membenahi organisasi BIN. Perekrutan tambahan 1.000 orang akan dilakukan. Soal anggaran, kala itu Sutiyoso akan mencari jalan keluarnya.

“Ini adalah petunjuk awal saya sebagai calon KaBIN. Pertama saya diberi tugas untuk membenahi BIN baik menyangkut struktur organisasinya, apakah sudah cukup untuk menjawab tantangan zaman. Saat ini jauh dari cukup. Kita akan rekrut 1.000 orang,” ujar Sutiyoso kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya