SOLOPOS.COM - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berikan keterangan kepada wartawan di Sport Center DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

Solopos.com, JAKARTA — Meskipun pernah mendepak K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan dirinya adalah produk dari Presiden Ke-4 RI tersebut.

Penegasan itu disampaikan Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar, saat menghadiri acara Haul ke-14 Gus Dur di Gedung Dewan Pengurus Pusat PKB di Senen, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Mulai dari forum-forum demokrasi, pemerintahan, hingga tuntas saat ini, saya banyak mengikuti Gus Dur,” ujarnya.

Meskipun mengklaim sebagai produk Gus Dur, fakta mencatat Cak Imin kerap berseteru secara terbuka dengan putri sulung Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid).

Yenny Wahid menuding Cak Imin merebut dan mendepak Gus Dur dari PKB.

Berikut dokumentasi Solopos.com, Jumat (4/8/2023), tentang konflik yang pernah terjadi di internal partai yang didirikan Gus Dur tersebut.

Konflik antara Cak Imin dan Yenny Wahid bermula pada tahun 2008.

Ketika itu Muhaimin yang menjabat sebagai Ketua Umum PKB hasil Muktamar Semarang 2005 dilengserkan oleh Gus Dur yang menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.

Gus Dur memecat Muhamimin karena dinilai kerap mendekati pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sementara PKB merupakan partai oposisi.

Kedua kubu lantas sama-sama menggelar Muktamar Luar Biasa. Kubu Gus Dur menggelar Muktamar di Parung, Bogor pada 30 April sampai 1 Mei 2008.

Pada 2 Mei 2008, Cak Imin memimpin muktamar di Hotel Mercure Ancol dan memutuskan dirinya kembali menjadi pemimpin PKB.

Muktamar kubu Muhaimin itu juga mendepak Yenny Wahid yang saat itu menjabat Sekretaris Jenderal PKB.

Gus Dur ikut dikeluarkan dan digantikan oleh K.H. Aziz Mansyur.

Kubu Gus Dur lantas menggugat kubu Muhaimin ke pengadilan karena dianggap melanggar Anggaran Dasar/ Anggran Rumah Tangga PKB.

Pengadilan ternyata memenangkan kubu Muhaimin yang akhirnya memimpin PKB hingga saat ini.

Meski kalah, Yenny Wahid terus menyuarakan PKB Gusdur sebagai yang sah.

Ia bahkan sempat menggelar Muktamar ke-III PKB di Gor Kertajaya, Surabaya, pada 26 Desember 2010.

Namun upayanya untuk mengambil alih PKB tetap gagal.

Putri sulung Gus Dur itu lantas mendirikan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia (PKBI) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) pada 2011.

Cak Imin meradang dengan kehadiran PKBN. Pasalnya PKBN memiliki kemiripan nama, lambang atau tanda gambar dengan PKB.

Cak Imin mengirimkan surat kepada Menteri Hukum dan HAM era SBY, Patrialis Akbar.

Ia meminta Menteri Hukum dan HAM tidak meloloskan PKBN dalam proses verifikasi partai politik untuk Pemilu 2014.

Pada Desember 2011, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin yang menggantikan Patrialis Akbar menyatakan PKBN tak bisa memperoleh status berbadan hukum.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Haul Ke-14 Abdurrahman Wahid, Muhaimin: Saya Ini Produk Gus Dur!”



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya