SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas dari Basarnas dan kepolisian mengevakuasi bangkai mobil yang tertabrak KA Argo Bromo Anggrek di pintu perlintasan di Desa Sedadi, Penawangan, Grobogan, Sabtu (20/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho).

Toyota Avanza yang terseret KA di Grobogan merupakan bagian paling belakang dari iring-iringan rombongan mobil hajatan.

Solopos.com, GROBOGAN — Kecelakaan antara mobil Toyota Avanza dan Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek di Grobogan, Sabtu (20/5/2017), ternyata menimpa rombongan yang akan menghadiri hajatan. Posisi mobil itu berada paling belakang dari rombongan empat mobil.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Mereka ini rombongan yang akan [menghadiri] hajatan. Rombongan ini ada empat mobil,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IV Semarang Edy Kuswoyo di Semarang, Sabtu.

Setibanya di perlintasan di KM 53/300 antara Stasiun Ngrombo dan Stasiun Sedadi, Grobogan, tiga mobil sudah melewati lintasan. Namun satu mobil bernomor polisi B 1937 UZQ masih di belakang.

Kemungkinan, kata dia, karena mobil ini beriringan, satu mobil yang paling belakang tidak menyadari kalau melintasi perlintasan. Bersamaan dengan kemunculannya di perlintasan, sebuah KA datang melintas.

“Dari keterangan saksi mata, ya, mungkin rombongan paling belakang ini khawatir ketinggalan karena tidak hapal jalan atau bagaimana. Tidak menyadari kalau ada KA lewat,” katanya.

Oleh karena itu, Edy mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk berhati-hati dan menaati rambu-rambu lalu lintas, terutama jika akan melintasi perlintasan KA, baik dijaga maupun yang tidak dijaga. Baca juga: Avanza Terseret KA di Grobogan, 4 Warga Semarang Tewas Terpanggang.

Dalam kecelakaan itu, mobil Avanza yang membawa empat penumpang, termasuk pengemudi itu sempat terseret sekitar 500 meter dari lokasi kejadian hingga emplasemen Stasiun Sedadi dan terbakar. Keempat penumpang mobil Avanza tersebut meninggal dunia. Mereka adalah Agus Bambang, 60; Ihsan Ngadikan, 58; Bahtiar, 30; dan Agus Abdullah, 54, yang semuanya warga Semarang.

“Kondisi mobil remuk dan hangus terbakar. Keempat korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Panti Rahayu Yakkum, Purwodadi, Grobogan,” kata Edy.

Akibat kecelakaan itu, KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya-Jakarta tersebut juga harus melakukan penggantian lokomotif sebelum bisa melanjutkan perjalanan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya