SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kementerian BUMN menegaskan rencana penerbitan saham baru dengan HMETD (rights issue) PT BNI Tbk tidak akan dilanjutkan jika perseroan tak menuntaskan audit laporan keuangan triwulan III-2010 pada 15 Oktober 2010.

“Namun dengan catatan BNI harus siap 15 Oktober. Auditnya harus selesai 15 Oktober. Kalau tak kita lepas, 15 Oktober or never. Karena buku yang dipakai buku September. Jadi kita beri waktu seumur-umur 15 Oktober, dia berjanji 15 Oktober dan itu ditandatangani,” tegas Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (4/10).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Menurut Mustafa, sebelum memberikan kesempatan pertama kepada BNI menggelar rights issue, Kementerian BUMN memanggil masing-masing manajemen BNI dan Bank Mandiri. Hasil diskusi sepakat rights issue BNI didahulukan dengan catatan audit laporan keuangan triwulan III BNI harus rampung maksimal 15 Oktober.

Mustafa juga menegaskan rights issue BNI didahulukan karena kebutuhan modal BNI lebih mendesak ketimbang Bank Mandiri. Karenanya berdasarkan kesepakatan bersama, diputuskan mendahulukan right issue BNI dibandingkan Bank Mandiri.

“BNI lebih sangat mendesak dari Mandiri. Saya sudah panggil kedua pihak. Sebelum ambil keputusan. Kita dalami semua, ada understanding semua. Akhirnya kita ambil keputusan legowo Bank Mandiri dan BNI juga terima kasih,” ujarnya.

Mustafa juga mengungkapkan kalau dari rights issue yang akan dilepas, porsi untuk investor asing sebesar 45% sedangkan sisanya 55% investor lokal. Untuk porsi rights issue Bank Mandiri, Mustafa belum mau membeberkan. “Porsi asing dan lokal kita tentukan 45 asing, lokal 55, itu untuk BNI. Tahun depan baru Mandiri, bulan berapa nanti kita tentukan,” ujarnya.

Bank Mandiri berniat menggelar rights issue dengan target dana sebanyak Rp 12 triliun sampai Rp 15 triliun. Selain itu BNI berniat melakukan hal sama untuk menggenjot kepemilikan modalnya, namun target dananya hanya Rp 10 triliun.

Dari segi kesiapan, Bank Mandiri lebih siap karena sudah merampungkan laporan keuangan triwulan II-2010 yang digunakan sebagai dasar untuk menggelar rights issue, sedang BNI masih harus menyelesaikan audit laporan keuangannya karena BNI menggunakan laporan keuangan triwulan III-2010 untuk rights issue ini.

dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya