SOLOPOS.COM - Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan, dengan latar belakang prototipe pesawat udara nirawak (PUNA atau drone) medium altitude long endurance (MALE) Elang Hitam di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Antara/Virna P Setyorini)

Solopos.com, JAKARTA—Amerika Serikat menuduh Iran terlibat langsung di lapangan dengan melatih pasukan Rusia yang berada di Krimea untuk menggunakan drone atau pesawat tak berawak yang digunakan dalam serangan terhadap Ukraina.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (21/10/2022), Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa sejumlah personel Iran beroperasi di wilayah Ukraina yang dicaplok oleh Rusia pada tahun 2014 tersebut. “Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan dan melalui penyediaan senjata yang berdampak pada warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina,” kata Kirby.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Dia menegaskan AS akan melakukan segala cara untuk mengungkap, menghalangi, dan menghadapi penyediaan amunisi ini oleh Iran terhadap rakyat Ukraina. Di sisi lain, Teheran membantah memasok drone kepada Rusia atau membantu meluncurkannya.

Baca Juga Xi Jinping dan Putin Gelar KTT Bersama Pemimpin Asia

Rusia melakukan serangan pesawat tak berawak mematikan di seluruh Ukraina, tetapi Kremlin menolak tuduhan bahwa mereka menggunakan senjata Iran. Berbicara setelah pertemuan Dewan Keamanan pada hari Rabu, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy bersikeras bahwa senjata itu dibuat di Rusia dan mengutuk tuduhan tak berdasar tersebut..

“PBB seharusnya tidak terlibat dalam penyelidikan yang tidak sah. Jika tidak, kami harus menilai kembali kerja sama kami dengan mereka, yang hampir tidak menguntungkan siapa pun,” katanya seperti dikutip Bloomberg.

Pihak Ukraina mengatakan bahwa serangan berasal dari drone Shahed-136 buatan Iran dengan amunisi yang meluncur menuju target sebelum drone jatuh dengan kecepatan tinggi dan meledak saat terjadi benturan. Kirby mengatakan bahwa sistem pesawat tak berawak Iran mengalami kegagalan dan tidak berkinerja sesuai standar yang tampaknya diharapkan pelanggan, dalam hal ini Rusia.

Baca Juga Xi Jinping Terpilih Lagi, Parlemen China Hapus Batas Masa Kepemimpinan

Hal ini membuat Iran harus terjun langsung ke lapangan. “Jadi, Iran memutuskan untuk mengerahkan sejumlah pelatih dan beberapa dukungan teknis untuk membantu Rusia menggunakannya,” katanya.

Kirby menambahkan bahwa Gedung Putih akan terus menegakkan semua sanksi AS terhadap perdagangan senjata Rusia dan Iran. Inggris dan Uni Eropa telah mengumumkan sanksi terhadap Iran atas pasokan drone tersebut.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul AS Tuduh Iran Kerahkan Militer untuk Latih Rusia Gunakan Drone

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya