SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Port-au-Prince–
Sekitar 10.000 tentara AS akan tiba di Haiti untuk memulihkan keamanan di negeri yang luluh-lantak diguncang gempa dahsyat itu. Militer AS akan mengamankan jalan-jalan di Haiti seiring semakin meningkatnya aksi penjarahan dan kekerasan yang dilakukan para korban gempa yang selamat.

Kekacauan terus terjadi di jalan-jalan ibukota Haiti, Port-au-Prince pada Minggu, 17 Januari waktu setempat. Banyak warga Haiti yang masih menunggu bantuan pangan, minuman dan obat-obatan makanan menyusul gempa berkekuatan 7 Skala Richter pekan lalu.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Situasi di Port-au-Prince benar-benar kacau. Polisi sampai harus melepaskan tembakan ketika ratusan orang menjarah sebuah supermarket. Akibatnya seorang penjarah tewas seketika terkena peluru polisi. Korban tewas adalah seorang pria berusia 30-an tahun.

Di sejumlah lokasi, aksi penjarahan marak terjadi. Bahkan jumlah polisi kalah banyak dibandingkan para penjarah.

“Tak ada penjara, para penjahat berkeliaran bebas, tak ada otoritas yang mengendalikan ini,” kata Eddy Toussaint, saksi mata penjarahan seperti dilansir harian Telegraph, Senin (18/1).

Pasukan AS diharapkan akan mengatasi kerusuhan di Haiti. Namun belum jelas kapan pasukan AS tersebut akan tiba.

Pemerintah Kanada juga berjanji akan mengirimkan 1.000 tentara lagi untuk mendukung upaya bantuan. Sebelumnya Kanada telah mengerahkan 500 prajurit ke Haiti.

Saat ini banyak warga Haiti yang belum mendapatkan bantuan. Upaya pengiriman bantuan terhambat oleh masalah logistik untuk mengantarkan bantuan itu dari bandara ke kota.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya