SOLOPOS.COM - Hillary Clinton

Hillary Clinton

Washington (Solopos.com)--Amerika Serikat (AS) mengimbau negara-negara yang selama ini memasok minyak dan gas dari Suriah untuk menghentikan impornya. Hal itu sebagai upaya untuk menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad agar mengakhiri kekerasan terhadap demonstran.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Sebelumnya, AS telah menyerukan agar Bashar al-Assad mengundurkan diri dari tampuk kekuasaan. Sebab, korban jiwa terus berjatuhan akibat operasi yang dilancarkan pasukan Suriah.

Dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Norwegia, Jonas Gahr Store di Washington, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, sanksi di bidang energi merupakan tekanan yang efektif untuk Suriah.

“Kami mendesak negara-negara yang masih membeli minyak dan gas dari Suriah, negara-negara yang masih mengirim senjata kepada Assad, negara-negara yang memberi dukungan politik dan ekonomi terhadap dirinya (Assad), untuk menempatkan diri di sisi kanan sejarah,” kata Hillary seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/8/2011).

“Presiden Assad telah kehilangan legitimasi untuk memimpin dan jelas bahwa Suriah akan lebih baik tanpa dia,” Hillary menambahkan.

Aktivis antipemerintah menyatakan, sedikitnya 16 orang tewas oleh tentara pada Kamis (11/8/2011), kemarin. Hingga kini, lebih dari 1.700 orang tewas dan ribuan orang dilaporkan ditahan sejak protes terhadap pemerintah Assad terjadi mulai Maret lalu.

Sebaliknya, Suriah menuduh milisi sipil lah yang bertanggung jawab terhadap rangkaian kekerasan tersebut. Militer Suriah mengklaim setidaknya 500 personel tentara dan polisi telah menjadi korban.

 (detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya