SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Washington — Pesawat tempur berteknologi tinggi dan helikopter senilai US$ 60 miliar akan ditawarkan AS kepada Arab Saudi. AS berencana menjual peralatan militer tersebut untuk membantu Arab Saudi menghadapi ancaman potensial Iran.

Demikian disampaikan pejabat pemerintahan AS, seperti diberitakan AFP, Selasa (14/9).

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Pejabat senior pertahanan AS mengatakan, pemerintahan Presiden AS Barack Obama secara formal akan meminta persetujuan Kongres pada pekan ini atau pekan depan tentang produksi perlengkapan militer tersebut. Hal itu menindaklanjuti pembicaraan dengan pihak Saudi yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Dalam pembicaraan itu mencuat kekhawatiran Saudi pada meningkatnya persenjataan Iran.

“Kalau Anda melihat kerajaan itu, ancaman terbesar yang dihadapi di wilayah itu adalah berasal dari Iran,” ujar pejabat yang enggan disebutkan namanya kepada reporter.

Dengan memiliki tambahan persenjataan baru, menurut dia, akan memberikan kemampuan bertahan sekaligus kemampuan pencegahan bagi Arab Saudi.

Pejabat AS melihat paket perlengkapan militer itu sebagai aliansi strategis dua negara. “Raja (Saudi) melihat ini merupakan hubungan yang sangat simbolis yang kita miliki dengan dia dan kerajaannya,” ucap pejabat tersebut.

Dalam pemberitahuannya ke Kongres, pemerintah Obama akan memberi kuasa pada Saudi untuk membeli 84 pesawat tempur F-15 baru dan meng-up grade lebih dari 70 pesawat, sebagaimana 3 tipe helikopter (70 Apache, 72 Black Hawks, dan 36 Little Birds).

Paket tersebut juga termasuk HARM anti-radar misil yang lebih teliti dalam mengarahkan bom JDAM dan rudal Hellfire. Meskipun penjualan perlengkapan militer ke Saudi sebelumnya sering menghadapi pertentangan kuat dari Israel dan sekutunya di Kongres AS, pemerintahan Obama tetap berharap ada kesepakatan.

“Saya rasa orang-orang Israel cukup menyenangkan dan konfigurasi ini bukanlah ancaman terhadap militernya,” imbuh pejabat itu.

Hal ini wajar mengingat Israel akan mendapat perlengkapan militer yang lebih canggih yaitu jet tempur AS F-35 generasi kelima. Sebelumnya, sejumlah media melaporkan, untuk menghindari kecemburuan Israel, pemerintahan Obama memutuskan untuk tidak menawarkan sistem pertahanan militer itu kepada Arab Saudi. Dengan demikian, maka senjata kendali jarak jauh mutakhir dapat disematkan di F-15 sehingga dapat mendukung operasi pertahanan dengan basis darat dan laut.

Pejabat tinggi AS, termasuk Kepala Militer Badan Pertahanan Rudal AS telah mendesak pemimpin Saudi untuk membeli sistem peluncuran roket milik AS atau THAAD (Terminal High Altitude Area Defence) dan mengembangkan rudal Patriot yang ada di negara tersebut. Namun Saudi mencari kemungkinan pembelian Littoral Combat Ship (LCS), kapal perang baru dengan teknologi mutakhir.

Namun pejabat pertahanan AS menyatakan masih belum ada kejelasan apakah Saudi memilih membeli paket 60 miliar dollar atau membeli pesawat udara yang jumlahnya lebih sedikit. “Ini merupakan paket perlengkapan militer yang besar. Faktanya, ini adalah yang paling besar dalam sejarah,” ujar pejabat itu.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya