SOLOPOS.COM - Arnold Schwarzenegger (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Arnold Schwarzenegger (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

LOS ANGELES – Bintang film yang juga mantan Gubernur California, AS, Arnold Schwarzenegger, menolak keras anggapan bahwa film-film bertema kekerasan ikut menyumbang perilaku buruk yang antara lain berujung pada aksi penembakan brutal di sekolah seperti yang terjadi di sebuah SD di Connecticut, AS.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Aktor yang dikenal berkat perannya di film-film aksi seperti Commando, The Terminator, Predator dan True Lies dalam sebuah jumpa pers untuk memperkenalkan film terbarunya, The Last Stand yang akan dirilis pada 18 Januari mendatang, menyatakan bahwa kedua hal itu [film dan aksi kekerasan] harus dipisahkan. “Ini hiburan dan yang lainnya [peristiwa kekerasan] adalah traghedi yang di luar dugaan kita. Ini sangat serius dan harus ditangani dengan sunggu-sungguh,” tegas Schwarzenegger, 65.

Aktor berdarah Austria itu menyatakan pula, tragedi penembakan di mana seorang remaja melakukan penembakan membabi buta di SD Sandy Hook 14 Desember lalu, yang menewaskan 20 anak dan enam staf termasuk kepala sekolah dan guru bukan sekadar kejahatan bersenjata. “Kita harus mengkaji bagaimana cara menangani masalah kesehatan jiwa, bagaimana kita menangani peraturan kepemilikan senjata dan dan bagaimana kita menangani masalah pengasuhan anak,” tegasnya.

Dalam film terbarunya, di mana Schwarzenegger untuk kali pertama tampil kembali di layar lebar sejak menjadi Gubernur Californmia selama tujuh tahun, dia bermain sebagai seorang mantan polisi Los Angeles yang menjadi sheriffdi sebuah kota perbatasan yang harus mencegah seorang gembong narkoba masuk ke AS. Film aksi yang penuh kekerasan ini adalah jenis film yang menurut pimpinan organisasi pehobi senjata AS, National Rifle Association (NRA) Wayne LaPierre menjadi salah satu pembentuk budaya kekerasan yang salah satu dampaknya adalah penembakan di SD Sandy Hook.

Hal ini disangkal Schwarzenegger yang menegaskan bahwa peraturan senjata dan penanganan masalah kejiwaan yang harus direformasi, bukannya Hollywood.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya