SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Arah kiblat yang menjadi pusat beribadah salat umat Islam diduga sedang mengalami pergeseran. Pergeseran arah kiblat ini terjadi karena ada temuan dengan metode ukur satelit. Departemen Agama diminta menurunkan tim guna mengecek dan membenarkan informasi tersebut.

“Memang sedang terjadi pergeseran arah kiblat beberapa masjid dari 193 ribu masjid di Indonesia. Rata-rata terjadi pergeseran 0,7 sampai dengan 1 drajat,” kata Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/1).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Menurut salah satu ketua DPP PKB ini, pergeseran arah kiblat itu diketahui dari kecanggihan teknologi dengan menggunakan satelit. Namun demikian, Karding meminta umat Islam tidak resah karena sedang diharapkan Depag segera mengambil langkah cepat merespons info tersebut.

“Hal ini lebih dikarenakan kecanggihan alat satelit. Kalau dulu kan masih pakai ilmu falak, sehingga masih terjadi perbedaan. Sebenarnya dengan penggunaan satelit ini arah kiblat kita menjadi lebih pasti,” paparnya.

Menurut mantan wakil ketua DPRD Jawa Tengah ini, DPR khususnya Komisi VIII sudah minta kepada Dirjen Bimas Islam untuk melakukan langkah-langkah pendataan dan perbaikan. Hal ini sangat penting agar tidak menimbulkan keragu-raguan di masyarakat.

“Karena ini menyangkut arah salatnya umat muslim, Depag harus cepat. Saya dengar Bimas Islam sudah menurunkan timnya untuk menetapkan arah yang tepat,” pungkasnya.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya