SOLOPOS.COM - BUTUH RUANG -- Suasana pameran komputer NIX'11 di Diamond Convention Center, Solo, Kamis (2/6/2011). Kalangan pengusaha mendesak agar gedung pertemuan berskala lebih besar segera direalisasikan di Solo. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solo (Solopos.com) – Desakan agar pembangunan gedung pertemuan atau pameran berskala besar segera direalisasikan di Kota Solo terus muncul. Setelah kalangan pelaku wisata menyuarakan desakan mereka, kini giliran Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo yang melakukannya.

BUTUH RUANG -- Suasana pameran komputer NIX'11 di Diamond Convention Center, Solo, Kamis (2/6/2011). Kalangan pengusaha mendesak agar gedung pertemuan berskala lebih besar segera direalisasikan di Solo. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Ketua Apkomindo Solo, Andoko, menegaskan para pengusaha komputer sangat membutuhkan ruangan yang luas untuk menampung berbagai kegiatan, terutama untuk pameran komputer. Selama ini, pilihan Apkomindo jatuh ke ruangan seluas sekitar 2.500 meter persegi yang dimiliki Diamond Convention Center. Namun, harus diakui ruang tersebut masih kurang untuk menampung semua peserta yang menginginkan.

Apalagi, dalam setahun, Apkomindo menggelar minimal empat kali pameran. Sehingga bagi mereka, kebutuhan akan ruang pemeran yang memadai cukup mendesak. “Sebenarnya kita butuh yang lebih luas, seperti JEC (Jogja Expo Center-red). Ada hall A, B, dan C. Bisa diatur dengan mudah mau pakai untuk luas berapa,” jelas Andoko, saat ditemui wartawan belum lama ini.

Ketua Bidang (Kabid) Organisasi Apkomindo, Yunianto, menimpali kebutuhan ruang untuk pameran yang luas tersebut juga untuk mengimbangi banyaknya permintaan untuk menjadi peserta pameran komputer. Saat ini pemain baru di bidang usaha komputer mulai bermunculan. Terlebih dengan adanya inovasi untuk gadget terbaru dan teknologi smart TV yang juga merambah pasar komputer.

Sebagai gambaran, untuk National IT Expo (NIX) 2011, sejumlah calon peserta terpaksa antre mendapat jatah stan di pameran yang diikuti 84 toko komputer serta vendor tersebut. “Ada waiting list. Mereka menunggu kalau ada peserta yang batal ikut, mereka yang isi,” ujar dia.

Menurut Yunianto, Apkomindo Solo sebenarnya telah berusaha mencari alternatif lokasi lain untuk menggelar pameran dengan kapasitas peserta yang lebih banyak. Namun, di Solo, ruangan yang mereka harapkan itu tidak ada. Memang, lanjutnya, ada satu tempat yang cukup luas, tetapi dari sisi sarana dan prasarana kurang mendukung.

Disinggung mengenai ruang pameran yang ideal, Yunianto dan Andoko sama-sama menyebut JEC sebagai referensi ruang pameran ideal. Mereka berharap, pemerintah kota (Pemkot) Solo menepati komitmennya untuk segera membangun convention hall. Dengan adanya bangunan tersebut, tidak hanya Apkomindo yang terpenuhi kebutuhannya akan ruang pameran yang luas, melainkan juga kalangan pelaku usaha lain.

“Kalau ada ruangan luas, bisa disekat-sekat. Jadi dalam satu momen bisa diadakan lebih dari satu pameran. Ini akan bagus juga untuk menarik orang luar belanja di Solo. Kami juga harap sarana dan prasarana pendukung, seperti untuk diesel, dilengkapi,” imbuh Andoko.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya