SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sampai dengan 14 Agustus 2009, APBN 2009 telah mencatat defisit sebesar Rp 7,087 triliun akibat tingginya nilai belanja negara dibandingkan dengan penerimaan negara.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Perbendaharaan Herry Purnomo ketika ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (21/8).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Untuk pembiayaan Rp 53,398 triliun, tidak hanya dari SUN (Surat Utang Negara), tapi dari pajak. Ada obligasi juga walaupun paling banyak dari surat utang negara,” ujarnya.

Hingga 14 Agustus 2009,  penerimaan negara tercatat sebesar Rp 468,263 triliun atau 55,18% dari APBN 2009 (dokumen stimulus). Terdiri dari penerimaan dalam negeri Rp 467,93 triliun atau 55,20%  dari target dan penerimaan perpajakan Rp 367,159 triliun atau 55,48% dari target.

Kemudian meskipun lebih tinggi dibandingkan penerimaan, belanja negara per 14 Agustus masih di bawah 50% yaitu Rp 475,324 triliun atau 55,48% dari target.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya