SOLOPOS.COM - Anies Baswedan saat berkunjung di Lunpia Cik Me Me Semarang, Senin, (5/2/2024) (Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SOLO — Calon presiden (capres) Anies Baswedan menilai bahwa Revolusi Mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) sebagai gagasan yang baik. Tetapi sejauh ini dia menilai gagasan itu belum terlaksana dengan baik.

“Revolusi Mental ramai dibahas di 2014, dan ada artikel yang ditulis oleh Pak Jokowi 10 Mei 2014,” kata Anies, saat acara Desak Anies, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024) malam.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, gagasan Revolusi Mental sebenarnya kali pertama dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Gagasan itu dilontarkan karena melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek.

Anies menyampaikan banyak poin-poin baik yang disampaikan Presiden Jokowi pada artikel di sebuah surat kabar terkait Revolusi Mental. Seperti kemandirian dan reformasi ekonomi hingga kebijakan investasi luar negeri sumber daya alam (SDA) agar tidak dijarah perusahaan asing.

“Kemudian, birokrasi harusnya menggunakan sistem politik yang bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Artinya, tidak ada ordal (orang dalam). Kita semua melihat sekarang masih banyak (fenomena) ordal,” katanya sebagaimana dikabarkan Antara.

Bahkan, kata dia pula, baru saja ramai soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal dan ada mahasiswa yang jika tidak bisa membayar UKT dianjurkan untuk memanfaatkan layanan pinjaman online (pinjol).

“Akhir-akhir ini, teman-teman ingat UKT? Ada yang tidak bayar UKT dianjurkan pinjam online. Itu melesetnya jauh sekali dari ‘spirit’ yang ada di Revolusi Mental,” katanya.

Menurut dia, kunci dari Revolusi Mental sebagaimana artikel yang ditulis tersebut sebenarnya adalah contoh dan keteladanan dari pemimpin.

“Itu kalimat di situ. Bahasa kita ‘ing ngarso sung tuladha’. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan,” katanya lagi.

Ide tentang Revolusi Mental, diakuinya, adalah gagasan yang baik. Tetapi sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.

“Saya melihat ini (Revolusi Mental) sebuah gagasan yang baik, tapi belum terlaksana dengan baik. Insyaallah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia,” kata Anies Baswedan pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya