SOLOPOS.COM - Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Bakal Cawagub Sylviana Murni (kiri) didampingi pimpinan partai pengusung mengangkat jempol saat menyerahkan dokumen pendaftaran di KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Anies Baswedan menyebut jawaban Sylviana tidak nyambung.

Solopos.com, JAKARTA — Debat Pilkada Jakarta, Jumat (13/1/2017) di Hotel Bidakara, mulai panas. Salah satu perdebatan yang cukup panas adalah pertanyaan kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Ada pernyataan tajam Anies kepada Sylviana.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam sesi saling memberikan pernyataan dan tanggapan kepada pasangan calon lain, Anies memberikan pertanyaan kepada Agus-Sylviana soal persaingan kerja antara warga pendatang dan penduduk Jakarta. Anies menyakan bagaimana pasangan nomor urut 1 itu mengoptimalkan Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora).

“Tantangan terbesar di Jakarta, adalah kesempatan kerja agar bisa dinikmati seluruh warga. Bagaimana Pak Agus bisa mengoptimalkan Tim Pora, agar warga Jakarta tidak kalah dari warga dari luar Jakarta,” tanya Anies.

Namun, jawaban Sylvi justru menjelaskan soal pembukaan lapangan kerja baru dan memamerkan programnya tentang bantuan bergulir bagi unit usaha. “Kami ingin mengadakan empowerment, saya pernah ke Muara Kamal, pekerjaan tidak ada. Saya, insya Allah jika diberi amanah, kami akan menyiapkan bantuan modal bergulir. Rp50 juta, 0 persen bunga. Ini bergulir. Hasilnya akan terlihat, siapa yang kontrol? Masyarakat sendiri, ini sementara. Termasuk dana Rp1 miliar untuk RW,” jawab Sylvi.

Mendengar jawaban Sylvi, Anies memberikan tanggapan tajam. Menurutnya, jawaban Sylvi tak nyambung. “Jawaban Bu Sylvi menarik, tapi enggak nyambung. Bagaimana kita mengoptimalkan Tim Pora, pengawasan orang asing? Ibu Sylvi di biurokrasi, harusnya tahu ini semua. Kami justru akan perhatikan. Satu, Rt Rw kita kembalikan, pengawasan melekat, kita pastikan mereka dokumen-dokumen lengkap. Tim Pora akan kita optimalkan,” kata Anies.

Sylviana pun beralasan jawabannya yang dianggap tidak nyambung hanya karena memang dirinya menekankan soal pembukaan lapangan kerja. Soal pengawasan orang asing, dia menegaskan dirinya adalah mantan Kepala Dinas Kependudukan.

“Tentu saya punya 2 segmen, bagaimana menjawab lapangan kerja. Pengawasan orang asing, saya mantan Kepala Dinas Kependudukan, saya tahu bagaimana dokumen penting diawasi. Apakah penuhi persyaratan, dan paling penting, kita sudah punya e-KTO. Kita menerapkan hal yang sama, kita punya kartu 1 Jakarta, yang semua dokumen kependukan ada di sini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya