SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Apa yang terbesit dalam pikiran anggota Batalyon Infantri (Yonif) 408 Subrhasta Sragen, Praka Asrul Sifiq, 31, saat melakukan aksi percobaan penjambretan di Jl Getas-Ngabeyan Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Kamis (19/1/2012) lalu. Namun dalam pemeriksaan Denpom IV/Surakarta beberapa waktu lalu, motif Praka Asrul tak lain ingin memiliki handphone (HP) dan tas yang dibawa oleh korban, Suprapti, 30, warga Gondang, Sragen.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Dari hasil penyelidikan, tidak ada motif lain kecuali Praka Asrul ingin memiliki HP,” papar Komandan Denpom (Dandenpom) IV/4 Surakarta, Mayor CPM Tri Wahyuningsih didampingi Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Infantri Ahmad Supriyadi, saat ditemui wartawan, di Makorem 074/Warastratama Surakarta, Jumat (27/1/2012) pagi.

Bagai jatuh tertimpa tangga pula. Pepatah itu menggambarkan perbuatan yang dilakukan oleh Praka Asrul. Maksud hati untuk berbuat jahat dengan tindak percobaan penjambretan gagal total. Praka Asrul justru terjatuh dari sepeda motor saat menendang tubuh korban yang kala itu juga mengendarai motor. Karena ada beberapa warga yang mengetahui aksi tersebut, tubuh Praka Asrul tak luput dari bokeman mentah massa.

“Sempat dipukuli massa. Sebelumnya tersangka mengira di dalam tas itu ada barang berharga, salah satunya HP. Namun ternyata tersangka kecele. Di dalam tas itu hanya berisi masker dan sejumlah alat kerja yang dibawa oleh korban. Semua barang bukti sudah kami amankan untuk pembuktian di persidangan,” papar Tri.

(JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya