SOLOPOS.COM - Politikus Partai Gerindra Desmond J. Mahesa (JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — DPR menduga bentrok antara pasukan TNI Batalion 134 Tuah Sakti dengan pasukan Brimob daerah Kepulauan Riau di Batam dilatari motif berebut lahan beking.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa, mengatakan ada motif ekonomi dengan menjadi beking yang melatari bentrok tersebut. “Motifnya bisa ekonomi dengan menjadi beking atau gagah-gagahan,” katanya kepada Bisnis/JIBI, Kamis (20/11/2014).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Namun jika terbukti motifnya hanya gagah-gagahan, DPR akan mengintruksikan kepada Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan KSAD jenderal Gatot Nurmantyo untuk memindah untuk memisahkan masing-masing kesatuan dari satu lokasi operasi.

Untuk mendalami kasus bentrok pasukan TNI dan Polri yang sudah sering terjadi di Tanah Air itu, paparnya, DPR akan segera meninjau tempat kejadian perkara sekaligus meminta keterangan sejumlah pihak terkait bentrok yang mengakibatkan satu anggota TNI luka-luka itu. “Pada Sabtu [22/11/2014], DPR akan ke Batam.”

Selanjutnya, lanjut Desmond, DPR akan memanggil Kapolri dan KSAD untuk rapat dengar pendapat terkait dengan bentrok yang melibatkan aparat keamanan itu. “Kami akan panggil pekan depan,” katanya.

Diketahui, baku tembak antara anggota TNI dan Brimob itu terjadi di Markas Komando Brimob yang diawali hanya saling pandang di stasiun pengisian bahan bakar itu. Namun insiden itu mengakibatkan satu anggota TNI mengalami luka tembak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya