SOLOPOS.COM - Jenderal Pol. Sutarman (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Polri memastikan peluru yang mengenai empat anggota TNI dalam insiden penggerebekan gudang solar ilegal di Batam beberapa waktu lalu bukanlah dari tembakan langsung.

Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan hingga saat ini kepolisian masih menganalisis apakah tembakan yang mengakibatkan terlukanya anggota TNI itu menyalahi standar operasional pelaksanaan penegakan hukum atau tidak.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

“Kami kan sedang bekerja. Yang jelas tembakannya recoset [peluru pantulan],” katanya, Kamis (9/10/2014).

Terlepas dari soal insiden penembakan itu, Sutarman menyampaikan penegakan hukum Polri terhadap mafia bahan bakar minyak (BBM) di Batam sangat luar biasa. (Baca: Anggota TNI Ditembak Brimob)

Penggerebekan gudang milik N beberapa waktu lalu, hanyalah bagian kecil dari lanjutan penanganan sebelumnya terhadap besarnya kebocoran BBM di kota yang berbatasan dengan Singapura itu.

“Bayangkan saja, dari konsumsi 100%, kemudian dikirim hanya 50% saja sudah cukup, artinya banyak penyalahgunaan,” jelas Sutarman.

Komisi Kepolisian Nasional menyebutkan konsumsi masyarakat Batam terhadap BBM setelah dilakukan penegakan hukum dari Maret 2014-September 2014 hanya 200 kiloliter per hari dari sebelumnya yakni 400 kiloliter per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya