SOLOPOS.COM - Jenderal TNI Moeldoko (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan penjelasan mengenai insiden penembakan anggota Batalyon Yonif 134 Tuah Sakti oleh Brimobda Kepulauan Riau merupakan wewenang tim investigasi gabungan TNI-Polri.

Dia mengatakan jika ada pihak lain yang memberikan statement, maka akan mengganggu objektivitas investigasi kasus yang terjadi pada 21 September lalu tersebut.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Seperti yang diberitakan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merilis hasil investigasi independen terhadap kasus tersebut. Kompolnas mendapati penembakan tersebut murni dilakukan oleh Polri untuk menyelamatkan diri karena adanya kepungan oleh massa. (Baca juga: Anggota TNI ditembak Brimob)

“Dari awal saya sudah bersepakat dengan Kapolri  agar tidak ada yang beri statement tentang hasil investigasi,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2014).

Hal tersebut, sambungnya, juga untuk menghindari adanya kesan intervensi TNI terhadap penyelidikan yang dipimpin oleh Pasuspom TNI Mayjen TNI Maliki Mift, dengan Wakil Ketua Brigjen Pol Fahrizal.

“Saya saja sebagai Panglima TNI tidak mau komentar macam-macam, makanya yang lain jangan macam-macam,” ujarnya.

Moeldoko berjanji hasil investigasi insiden yang bermula dari penggerebekan BBM itu, akan diumumkannya usai puncak peringatan HUT TNI, Selasa (7/10/2014).

Jika dari hasil penelusuran tersebut ditemukan adanya anggota TNI yang bersalah, pihaknya akan memberikan sanksi secara tegas.

“Kalau ada anggota nakal, kami umumkan nakal, dan akan kami beri sanksi disiplin,” jelasnya.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya menambahkan jika ada pejabat TNI yang memberikan keterangan terkait dengan hasil tim investigasi, maka yang bersangkutan telah melawan perintah atasan.

“Bila insubordinasi tersebut dilakukan oleh anggota TNI maka hukumannya tembak kepalanya,” papar dia.

Oleh karena itu, ia meminta kepada semua pihak agar bersabar atas hasil investigasi yang diklaimnya telah bekerja secara objektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya