SOLOPOS.COM - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Anggota TNI AU tewas setelah dikeroyok di Sukoharjo. Menhan minta jangan ada lagi bentrok antarprajurit.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meminta seluruh pimpinan TNI melakukan pengecekan hingga ke satuan paling bawah, untuk mencegah terjadinya bentrokan antara sesama prajurit.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Menurut Menhan, tidak boleh ada lagi bentrokan antara sesama prajurit TNI.

Dia pun meminta seluruh pihak yang terlibat dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Tidak boleh ada bentrokan. Saat ini kan sedang diselidiki terlebih dulu, nanti dilihat secara hukum. Tunggu saja nanti,” katanya di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Diberitakan sebelumnya, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Doni Monardo mengakui anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura, Sukoharjo, terlibat bentrokan dengan anggota TNI AU di area parkir rumah hiburan Karaoke Bima, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2015) dini hari.

Kejadian ini menyebabkan seorang anggota TNI AU tewas. (baca: Anggota TNI AU Tewas Dikeroyok, Danjen Kopassus Minta Maaf)

Ryamizard menuturkan pimpinan TNI harus mau melakukan pengecekan ke bawah untuk mengetahui persoalan prajuritnya. Dengan begitu lembaga tersebut dapat mencari jalan keluar dan solusi yang sesuai dengan persoalan.

Pada Minggu 31 Mei 2015 dini hari terjadi pertengkaran antara anggota TNI AU dari Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, dengan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah.

Pertengkaran tersebut pun meluas dan mengakibatkan Serma Zulkifli yang merupakan anggota TNI AU tewas, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.

Kemudian Pelda Teguh Prasetyo, anggota Skatek 042 Madiun masih dirawat di rumah sakit yang sama, karena belum sadarkan diri. Selain itu, masih ada dua anggota TNI AU lainnya menjalani rawat jalan di Solo.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wuryanto mengatakan anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan awalnya ingin melerai keributan yang terjadi antara anggota TNI AU dengan masyarakat.

Akan tetapi, anggota TNI AU justru memarahi anggota Kopassus yang saat itu menggunakan pakaian preman, sehingga memicu keributan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya