SOLOPOS.COM - Ilustrasi DPR RI. (Dok/JIBI/Bisnis)

Anggota DPR berkelahi saat rapat kerja pada Rabu lalu.

Solopos.com, JAKARTA – Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terlibat perkelahian saat rapat, Rabu (8/4/2015) lalu. Pengamat psikologi politik dari Universitas Indonesia Dewi Haroen menilai perkelahian anggota DPR itu memberikan efek buruk ke masyarakat.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Menurut dia perkelahian itu menandai anggota dewan selama ini haus akan kekuasaan. Keberadaan mereka di DPR, ungkap Dewi, bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melainkan kepentingan golongannya masing-masing.

“Berarti mereka haus kekuasaan,” katanya saat ditemui seusai diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/4/2015).

Sebelumnya dua anggota dewan yakni Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat dan Mustofa Assegaf dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan terlibat adu pukul saat rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Rabu.

Perkelahian diketahui terjadi di lorong belakang ruang rapat Komisi VII yang berada di antara kamar mandi dan ruang fotokopi. Lorong itu juga menghubungkan ruang rapat Komisi VII dengan ruang Sekretariat Komisi VII.

Dia mengatakan perilaku tak terpuji anggota dewan yang terhormat selain semakin rusak citra di masyarakat, juga menunjukkan tidak ada kepentingan masyarakat yang dibela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya