SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)-– Salah satu alasan pembangunan gedung baru DPR karena gedung lama dinilai tidak muat dan memadai untuk ditempati oleh para wakil rakyat. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) membantah alasan tersebut dan menyebut masih banyak ruang kosong di DPR.

“Masih cukup saat ini. Saya lihat anggota DPR ada yang punya dua ruangan, kalau ketua badan dia punya ruangan di bawah dan di atas,” ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Skykhadafi di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Minggu (3/4/2010).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Uchok mencontohkan, politisi PKB Lukman Edy mempunyai dua ruangan kerja di gedung DPR. Salah satu ruangannya berada di ruang fraksi PKB dan satunya lagi berada di MPR, karena posisi Lukman Edy yang juga anggota MPR.

“Jadi sebenarnya bisa dimanfaatkan ruangan lain kalau ada tamu. Bisa dimasukkan di ruang rapat fraksi dan dokumen bisa diletakan di TU (Tata Usaha) kan masih luas,” kata Uchok.

Seperti diketahui, keputusan kelanjutan rencana pembangunan gedung baru DPR akan ditentukan pada Selasa (5/4/2011) mendatang. Proyek yang kini menuai kecaman masyarakat tersebut, sebenarnya adalah hasil keputusan DPR periode 2004-2009 sehingga akhirnya dianggarkan dalam APBN 2011

Pada Jumat (1/4) malam, Marzuki Alie menolak diadakannya survei untuk mengetahui respons masyarakat soal pembangunan gedung baru.

“Ini cuma orang-orang yang elite yang paham yang bisa membahas ini, rakyat biasa nggak bisa dibawa. Kalau rakyat biasa dibawa memikirkan bagaimana perbaikian sistem, bagaimana perbaikan organisasi, bagaimana perbaikan infrastruktur, rakyat biasa pusing pikirannya,” kata Marzuki.

detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya