SOLOPOS.COM - Anggito Abimanyu (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA–Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Y Thohari menilai Dirjen Haji dan Umroh Kemenag Anggito Abimanyu secara ksatria dan terbuka sudah mengakui salah serta khilaf dan menghukum dirinya sendiri dengan mundur sebagai staf pengajar di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

“Saya rasa langkah menuju keputusan yang diambilnya sendiri itu sangatlah pahit bagi beliau sebagai seorang akademisi. Anggito Abimanyu sudah menghukum dirinya sendiri,” kata Hajriyanto di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Anggito menyatakan mundur sebagai akademisi UGM setelah ada tuduhan telah melakukan plagiat atas opini yang dimuat pada salah satu media massa.

Menurut Hajriyanto, Anggito adalah ilmuwan, akademisi, dan dosen sebuah universitas besar dan tua Universitas Gadjah Mada, yang sudah mempunyai kelas sendiri dalam masyarakat akademisi Indonesia.

“Tetapi Pak Anggito Abimanyu itu juga manusia. Manusia itu bisa saja khilaf dan salah,” kata Hajriyanto.

Lebih lanjut Hajriyanto menegaskan Anggito secara ksatria dan terbuka sudah mengakui salah dan khilaf dengan menebus kekhilafan dan kesalahannya itu dengan mengundurkan diri sebagai dosen UGM.

“Menurut saya, langkah (mundur) itu sudah sepadan dengan kekhilafannya,” kata Hajriyanto.

Hajriyanto menilai tugas Anggito sebagai Dirjen Haji dan Umroh tidak perlu terganggu oleh kasus ini karena keduanya tidak terkait secara langsung karena Dirjen Haji dan Umroh urusan eksekutif, sementara  “plagiarisme” soal akademis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya