SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam)

Anggaran negara yang dialokasikan untuk penyertaan modal ke BUMN dikurangi menjadi Rp37,27 triliun dari usulan semula Rp48 triliun.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan pemotongan anggaran penyertaan modal negara (PMN) BUMN menjadi Rp37,27 triliun dari usulan awal Kementerian BUMN Rp48 triliun tidak perlu dipersoalkan.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Jokowi mengatakan sejak awal pemerintah ingin memprioritaskan PMN untuk BUMN yang berkaitan dengan infrastruktur. Tiga BUMN yang batal mendapat PMN yakni PT Bank Mandiri Tbk., PT Rajawali Nusantara Indonesia, dan PT Djakarta Lloyd.

“Memang konsentrasi yang saya sampaikan berada pada PMN yang berhubungan dengan infrastruktur, siapa yang ada disitu, Pelindo, Angkasa Pura, karya-karya kemudian PT KAI,” katanya seusai peresmian pembukaan Jakarta Food Security Summit di Jakarta Convention Center, Kamis (12/2/2015).

Presiden selalu mengikuti perkembangan pembahasan anggaran soal penyertaan modal BUMN di Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan pemotongan tersebut tidak dipersoalkan oleh kalangan eksekutif.

“Itu yang masuk dalam skala prioritas dan itu kemarin sudah saya ikuti terus. Yang dipotong itu yang bukan prioritas, yang prioritas adalah infrastruktur karena kita ingin fokusnya di situ,” tutur Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya