Jakarta–Tudingan bahwa Presiden SBY tidak serius menangani nasib para TKI yang terancam hukuman mati di Malaysia dinilai tak berdasar.
Sebagai Presiden, SBY sangat peduli nasib WNI di luar negeri.
Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan
“Di tahun 2005, Presiden SBY sukses melakukan diplomasi memperjuangkan nasib TKI bernama Suhaidi bin Asnawi dari hukuman mati,” kata Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada detikcom, Sabtu (28/8).
Menurut Andi, sikap yang sama juga akan dilakukan SBY terkait 3 TKI yang kini terancam hukuman mati di negeri jiran itu.
SBY telah menginstruksikan Kemlu, dan Menakertrans memfasilitasi pertemuan dan keberangkatan pihak keluarga tiga TKI itu.
“SBY juga membentuk tim yang kuat dan serius. Perlindungan WNI mutlak harus dilakukan,” tegas Andi.
Diakui Andi, perlu adanya peningkatan komunikasi dengan KBRI di Malaysia. Hal tersebut penting, khususnya mengenai kepastian jumlah TKI yang memiliki persoalan hukum serius di negera tersebut.
“Ini soal serius untuk didalami. Satu WNI saja sangat berharga, apa lagi mencapai ratusan. KBRI di lain negara juga diharapkan untuk melakukan hal yang serupa,” tutur Andi.
dtc/nad