SOLOPOS.COM - Ada sejumlah perbedaan antara IMF dan Bank Dunia. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA—International Monetary Fund (IMF) mendorong Indonesia hanya menyalurkan subsidi kepada masyarakat miskin dan rentan. Langkah pengurangan subsidi itu dinilai akan menolong negara melewati ancaman krisis energi pada tahun depan dengan aman.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Ivanova Georgieva-Kinova dalam wawancara bersama Kompas TV seusai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Rabu (16/11/2022). Hasil wawancara itu dipublikasikan sehari setelahnya. Kristalina memperkirakan bahwa pada tahun depan harga energi masih akan tertahan cukup tinggi.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Bahkan, terdapat risiko krisis energi yang perlu diwaspadai, jika perang Rusia dan Ukraina tak kunjung berhenti. Menurutnya, Indonesia harus turut mewaspadai tingginya harga energi karena dapat berpengaruh terhadap perekonomian negara.

Baca Juga William Wongso Pastikan Semua Makanan KTT G20?Halal

Salah satunya berkaitan dengan subsidi, karena di Indonesia terdapat subsidi dan kompensasi bagi bahan bakar minyak (BBM), liquid petroleum gas (LPG), dan listrik. “Pesan penting bagi pemerintah adalah untuk mengidentifikasi siapa pihak paling rentan di masyarakat, berikan dukungan kepada mereka, bukan kepada semua orang,” ujar Kristalina dalam wawancara tersebut, dikutip pada Jumat (18/11/2022).

Dia menegaskan bahwa orang kaya seharusnya tidak menikmati subsidi karena merupakan pengecualian dalam kebijakan fiskal itu. Di Indonesia, subsidi BBM dan LPG disalurkan secara terbuka sehingga orang kaya tetap bisa membeli barang bersubsidi.

Kristalina pun menyarankan agar negara mengizinkan adanya perubahan pasar untuk mengantisipasi risiko krisis energi global. Pemerintah kemudian perlu memberikan sinyal kepada produsen dan konsumen untuk lebih hemat energi.

Baca Juga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik di Antara G20

“Jika kita mencoba menekan harganya, kita bisa menjaga harganya tetap rendah, tetapi yang ada justru kita mendorong konsumsi untuk meningkat. Lebih tinggi konsumsi berarti lebih banyak tekanan untuk harga kembali naik,” kata Kristalina.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Ancaman Krisis, Bos IMF Minta Indonesia Batasi Subsidi BBM hingga Energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya