SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tegas menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia. Partai Demokrat menyayangkan adanya penolakan kedatangan Obama.

“Menolak kedatangan tamu negara dalah tindakan yang berlebih-lebihan,” kata Anas Urbaningrum, salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/3).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Menurut Anas, setiap tamu negara layak dihormati. Karena itu merupakan bagian dari kelaziman dalam hubungan antar-bangsa. Anas menilai harus dikedepankan prinsip politik luar negeri ‘bebas dan aktif’ serta menjalin hubungan dengan negara manapun.

“Hubungan Indonesia dan Amerika dilakukan demi kepentingan nasional,” ujar Anas. Menolak Obama itu berlebihan. Apalagi dikaitkan dengan rumor-rumor dan ketakutan atas pengalaman masa silam.

Kendati demikian, Anas menghormati adanya penolakan Obama itu. Karena itu bagian dari sistem demokrasi di Indonesia. Anas beranggapan, justru Indonesia sekarang berkesempatan mengambil manfaat dari kedatangan Obama, bagi kepentingan nasional.

“Termasuk mengambil peran penting untuk membangun relasi yang damai dan saling respek antara Islam dan Barat. Itu penting bagi perdamaian dunia,” kata dia.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya