SOLOPOS.COM - Lembaga analis media sosial Drone Emprit membeberkan hasil analisanya di media sosial soal pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar/Twitter)

Solopos.com, JAKARTA — Lembaga analis media sosial Drone Emprit membeberkan hasil analisanya di media sosial yang menunjukkan mayoritas warganet kecewa dengan penunjukkan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, dalam cuitannya, Selasa (25/10/2023) malam menyebut pencalonan Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pasangan capres Prabowo yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu belakangan ini.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Putusan final Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres-cawapres yang dibacakan pada Senin (16/10/2023) siang, menjadi penentu Gibran secara resmi dapat diajukan menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto untuk mendaftar ke KPU.

“Reaksi publik atas pendeklarasian resmi pasangan Prabowo-Gibran, beragam. Pro kontra di masyarakat terjadi dan terlihat di media sosial,” tulis Ismail.

Drone Emprit turut melakukan analisis emosi terkait kabar pencalonan Gibran. Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa mayoritas warganet, atau sekitar 3.000 cuitan kecewa dengan penunjukkan Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Sementara, sekitar 2.700 cuitan warganet meyakini bahwa Pemilu 2024 penuh dengan settingan drama seperti halnya putusan MK. 

Kemudian, sekitar 2.400 cuitan warganet mengaku terkejut dengan penunjukkan Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Isu ini juga mendapat sentimen negatif sebesar 41 persen di media sosial. Mayoritas warganet menggaungkan kritik atas putusan MK terkait soal batasan usia Cawapres, mengecam politik dinasti Jokowi, hingga menyindir sikap Gibran yang tak loyal pada partai.

Kendati begitu, isu ini tetap mendapat sentimen positif sebesar 39% di media sosial, di antaranya mengulas soal kemungkinan pencalonan Gibran akibat Jokowi sering diremehkan oleh PDIP dan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Sentimen positif lain soal pengumuman penunjukkan Gibran sebagai cawapres Prabowo, serta deklarasi Partai Golkar yang mendukung Gibran.

Dalam analisis tersebut, Drone Emprit juga menunjukkan bahwa kelompok pendukung Ganjar Pranowo dan PDIP paling banyak yang menyuarakan kekecewaannya.

Kelompok pendukung Ganjar menyindir pernyataan Gibran yang tak bisa dipegang dan tak loyal pada PDIP. Mereka juga menyoroti dukungan Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk paslon Ganjar-Mahfud.

“Dibanding dengan pendukung Anies Baswedan, kelompok pro Ganjar/PDIP lebih banyak menyuarakan kekecewaannya dengan melabeli Gibran sebagai Penghianat, memanfaatkan PDIP untuk mendapatkan kekuasaan, kini PDIP “dibuang” oleh Jokowi dan Gibran,” cuit Ismail.

Selain itu, Drone Emprit juga menjelaskan bahwa isu ini mengakar pada hasil putusan MK yang problematik dan mengancam demokrasi Indonesia.

“Narasi yang muncul dari pendukung Prabowo/Gibran justru membingkai posisi Presiden Jokowi yang bereaksi melalui pencawapresan Gibran, karena kerap dipermalukan PDIP/Megawati sebagai petugas partai dan tidak memperoleh power tanpa PDIP,” pungkasnya.

Data analisis ini diambil dari media online dan Twitter pada periode 21 Oktober 2023 pukul 00.00 WIB sampai 23 Oktober 2023 pukul 23.59 WIB. 

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kata kunci dan tiap set kata kunci mewakili entitas pemantauan tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya